Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Ratusan Mahasiswa Turun Jalan, Berikan Catatan Evaluasi untuk Bupati Sumenep

Aliansi BEM Sumenep menggelar aksi unjuk rasa evaluasi kinerja Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, (Foto: dok/istimewa)..

Jurnalis:

KABARBARU, SUMENEP– Aliansi BEM Sumenep menggelar aksi unjuk rasa evaluasi kinerja Bupati dan Wakil Bupati Sumenep Fauzi Eva yang belum genap satu tahun periode pertama kepemimpinannya, Rabu (3/11/2021) di Kabupaten Sumenep.

Bertepatan dengan 752 Tahun Sumenep berdiri, kekuasaan yang sudah berkali-kali berganti, mahasiswa meneriakkan bahwa hingga masa kepemimpinan Fauzi Eva, belum ada dampak konkrit yang bisa dirasakan oleh masyarakat secara luas.

Jasa Backlink & Press Release

Soal alih fungsi lahan yang masih menjadi problem dasar bagi masyarakat, khususnya di wilayah pesisir area pantura, yang sejak bertahun-tahun lamanya ditolak melalui berbagai gerakan, baik masyarakat atau mahasiswa, belum ada tindakan jelas dari pemerintah setempat.

“Secara pandangan ekonomi jangka panjang, ini menjadi catatan buruk bahwa 10 hingga 15 tahun mendatang bisa saja anak cucu kita menjadi asing di bumi sendiri tidak lain disebabkan oleh aktivitas ekstraktif yang berorientasi pada kekayaan segelintir orang dan merusak pada waktu yang berkepanjangan,” teriak Nur Hayat Koordinator Aliansi BEM Sumenep.

Bahkan mereka menyebutkan, masifnya industrialisasi di area timur daya juga tidak memberikan dampak implisit bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, hal ini menjadi indikasi dasar bahwa kehadiran investasi dan pembangunan di Kabupaten Sumenep tidak memiliki keberpihakan kepada rakyat secara umum.

“Industrialisasi hanya menjadi lahan basah bagi segelintir elit pengusaha dan penguasa tanpa perlu tahu terhadap dampak yang akan menyebabkan ketertindasan masyarakat,” tuding Hayat.

Tingkat kemiskinan pun dari tahun 2018 hingga tahun 2020 menunjukkan peningkatan yang signifikan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 jumlah masyarakat miskin bertambah 6.680 orang. Sedangkan tahun survey BPS tahun 2020 dari periode maret 2019 – Maret 2020 menunjukkan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sumenep bertambah 8,25 ribu jiwa 220.023 Jiwa.

“Sebuah realitas yang tidak bisa membuat tenang berdiam, karena kabupaten dengan segenap kekayaan alam yang dimiliki tidak memberikan kesejahteraan secara nyata terhadap masyarakat kabupaten Sumenep,” ungkapnya.

“Keberadaan tambak udang melalui perampasan ruang hidup masyarakat yang katanya untuk mengentaskan kemiskinan tidak lain hanya akan menambah kerusakan,” ungkapnya kembali.

Bahkan mahasiswa sempat menyinggung beberapa waktu lalu terdapat gerakan unjuk rasa mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya. Namun yang terjadi bukan diterima sebagai bagian dari masyarakat Sumenep, malah mendapat pemukulan dari oknum polisi.

“Sebagai salah satu bukti aparatur Negara menggunakan tangan besinya untuk melakukan represifitas terhadap gerakan mahasiswa,”

Oleh karena itu, Aliansi BEM Sumenep menuntut agar hentikan alih fungsi lahan di Kabupaten Sumenep. Tindak Tegas Tambak udang nakal tanpa terkecuali dan berikan pembinaan terhadap masyarakat. Tuntaskan masalah kemiskinan di Kabupaten Sumenep. Tingkatkan produktifitas pertanian di Kabupaten Sumenep. Hentikan represifitas terhadap mahasiswa.

Sepanjang sejarah, baru kali ini periode pertama yang belum genap satu tahun kepemimpinan seorang Bupati Sumenep paling sering didemo oleh mahasiswa.

Atas desakan mahasiswa Asisten I Pemkab Sumenep Ahmad Masuni yang menemui massa aksi menandatangani Nota Kesepakatan yang menjadi tuntutan mahasiswa.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store