PPP Angkat Bicara Soal Wacana Koalisi Nasionalis-Religius

Jurnalis: Alberto Salim
KABARBARU, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, angkat bicara merespons keinginan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membentuk koalisi yang beranggotakan partai politik berlatar belakang nasionalis dan religius di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Ia berkata, membicarakan Pilpres 2024 bukan hanya soal pembentukan koalisi saja, tapi juga harus berani melihat dan mengusung tokoh di luar parpol sebagai capres atau cawapres di 2024.
“Namun, jika kita berpikir tentang koalisi pilpres, maka hemat PPP jangan hanya berhenti di soal parpol-parpol yang berkoalisi saja. Tapi harus berani melangkah untuk melihat dan mengusung sosok-sosok di luar parpol,” kata Arsul kepada Kabarbaru.co, Sabtu (15/1).
Dia mengatakan, sejumlah sosok di luar parpol, baik kepala daerah atau menteri saat ini pantau dipertimbangkan untuk diusung menjadi capres atau cawapres di 2024. Namun, ia tak menyebut secara detail terkait nama sosok di luar parpol yang pantas untuk diusung tersebut.
Dia yang juga Wakil Ketua MPR itu pun berkata bahwa pola pikir parpol harus berubah dalam melihat sosok capres-cawapres yang bakal diusung di 2024.
“Jadi intinya jangan sampai mengajak koalisi tapi mind set nya masih memaksakan bahwa yang diusung dari internal partainya,” tutur Arsul.
Terkait koalisi. Arsul melanjutkan, PPP memandang bahwa pilpres idealnya tidak menghadap-hadapkan antara koalisi parpol nasionalis dengan parpol Islam. Ia menambahkan, jumlah paslon yang paling bagus di Pilpres 2024 ialah lebih dari dua.
“Yang paling bagus pada masing-masing pihak dan diharapkan lebih dari dua paslon dengan masing-masing koalisi dari partai berbasis Islam dan nasionalis. Kalau PKS sekarang jadi punya pandangan sama, ya alhamdulillah,” ucap Arsul.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Mohamad Sohibul Iman, menyatakan bahwa partainya ingin membangun koalisi yang beranggotakan parpol berlatar belakang nasionalis dan religius di Pilpres 2024 mendatang.
Menurutnya keinginan tersebut sejalan dengan keputusan hasil Musyawarah ke-6 Majelis Syura PKS yang melihat Indonesia sedang mengalami segregasi dan segmentasi yang luar biasa. Ia mengatakan wacana pembentukan koalisi parpol Islam merupakan alternatif yang bisa terbentuk di Pilpres 2024.
“Saya kira itu [poros parpol Islam] salah satu alternatif yang mungkin bila terbentuk koalisi. Tetapi sebagaimana yang menjadi keputusan dari Majelis Syura pada hari ini, kita melihat bahwa suasana kenegaraan kita hari ini yang sekarang mengalami segregasi, segmentasi yang sangat luar biasa,” kata Sohibul dalam konferensi pers secara daring, Kamis (13/1).
“Untuk itu PKS ingin membangun koalisi yang lintas, tadi disebutkan nasionalis-religius itu harus kita persatukan,” imbuhnya.