PPI Sukses Gelar LBC 2024, Fokus Permasalahan Akademik Mahasiswa Indonesia di Turki
Jurnalis: Hanum Aprilia
Kabarbaru, Turki – Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Turki telah usai menyelenggarakan program pelatihan kepemimpinan yang dimulai dari sejak bulan Juni dan berakhir dengan puncak kegiatan Leaders Board Conference (LBC) di Trabzon selama tiga hari, 10-12 September 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh narasumber ahli di bidangnya dan melibatkan pihak KBRI Ankara, PPI Dunia, PPI Dunia Kawasan Amerika Eropa, Pemerintah kota Trabzon dan beberapa Komunitas di Turki seperti MUSDAV dan TUGVA Turki.
Dengan tema “PPI sebagai garda terdepan dalam menghadapi problematika pendidikan pelajar Indonesia demi mewujudkan Indonesia Emas 2045” Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas para pengurus PPI Turki dan 19 PPI wilayah.
Selain itu, Kegiatan ini menjadi langkah konkret PPI Turki dalam mempersiapkan generasi emas yang akan menyongsong Indonesia Emas 2045 sebagaimana arah gerak PPI Turki di kabinet Demi Kita.
Kegiatan LBC memiliki agenda utama menguatkan dan menyelaraskan kembali arah gerak PPI Turki dan PPI wilayah, Mendiskusikan solusi konkret dari permasalahan pelajar di Turki dan memperkuat hubungan antara PPI Turki dan PPI wilayah.
Pelatihan kepemimpinan ini dihadiri oleh beberapa pembicara diantaranya; Billy Mambrasar sebagai Staff Khusus Presiden Republik Indonesia, Hasintya Saraswati selaku Staff Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Halis AKÜZÜM selaku MÜSDAV Genç Başkanı (Kepala Kepemudaan), Adhie Marhadi selaku Koordinator PPI Dunia 2024/2025, dan Denizar Abdurrahman Miraj selaku Koordinator PPIDK AMEROP 2024/2025.
“Sejauh apapun kalian pergi jangan sampai lupa untuk kembali ke Indonesia, berkontribusi lah untuk Indonesia, berdampak tidak mengenal dari dalam maupun dari luar, anda dapat ikut andil dari keduanya, selagi anda punya kesadaran dan keresahan atas kebenaran dan landasan semangat sebagai putra putri bangsa Indonesia, berdampak bukanlah perkara sulit” pesan pak Billy hari itu.
Selama diskusi sesi tanya jawab berlangsung kang Billy juga sempat menyampaikan beberapa pesan agar mahasiswa diaspora Indonesia di Turki sampai kapanpun jangan pernah apatis dengan negara sendiri, pulanglah ke Indonesia untuk memenuhi amanah dan tanggung jawab sebagai putra putri Indonesia untuk membangun dan ikut andil dalam mencerdaskan bangsa hingga ke pelosok negeri.
Merujuk pada keresahan-keresahan mahasiswa Indonesia di Turki menjadi salah satu poin yang juga turut didiskusikan pada pelatihan tersebut.
Membentuk kaderisasi organisasi yang baik, dengan menanamkan prinsip visi misi yang dapat berjalan dan dapat berlangsung sampai 5 tahun kedepan untuk pengembangan sumber daya manusia berkelanjutan.
Tidak luput juga tentang persoalan dana organisasi yang seringkali menjadi salah satu hambatan dalam setiap pelaksanaan program kerja.
Penawaran solusinya ialah dengan membentuk organisasi yang independen, membuat otonomnya sendiri untuk memaksimalkan biaya melalui regulasi Bisnis dan Kewirausahaan.
“Apa yang kita tanamkan sekarang mungkin saja tidak dapat kita petik dalam waktu dekat, tetapi dapat kita petik pada waktu yang akan datang” adalah nasihat yang juga sempat disampaikan oleh Denizar Abdurrahman Miraj dalam kesempatan tersebut.
Skala prioritas pada pelatihan ini juga berangkat pada sektor pendidikan,” ujarnya.
Memberikan nilai-nilai kepemimpinan ke perwakilan ketua dan wakil ketua 19 PPI wilayah dan juga bagaimana bermimpi dan memimpin untuk mendukung Indonesia Emas 2045.
“Ada dua tipe pemimpin, yang pertama ialah mereka yang bisa memimpin dan mengerakkan banyak orang, berifikir besar dan sudah selesai dengan dirinya sendiri. Kedua, mereka yang tidak begitu lihai dalam memimpin tapi dapat bergerak optimal dalam hal teknis” amanat bapak Rizal Purnama selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki.
Pada puncak pembicaraan dalam sektor pendidikan yang berkaitan dengan mentalitas pelajar, daya juang pelajar, menjawab keresahan untuk menaikkan IPK, rencana kedepan, menentukan langkah setelah lulus untuk pelajar di Turki, semuanya disimpulkan dalam satu harapan besar yang ditanggung demi menyatukan visi dan misi PPI Turki bersama PPI Wilayah dalam hal ini agar bisa dicapai bersama sama dalam suatu putusan yang bernama “Piagam Trabzon”. Piagam Trabzon, PPI Turki bersama 19 PPI Wilayah, ditandatangani juga oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Bapak Rizal Purnama.
Pers dan Jurnalistik PPI Turki juga menyempatkan diri untuk mewawancarai peserta, tentang kesan dan benefit yang didapat setelah mengikuti kegiatan konferensi kepemimpinan ini.
“Pertama benefit yang bisa saya rasakan yaitu kegiatan ini menjadi ajang menjalin silaturahmi antara PPI Wilayah. Kedua adalah belajar dari perspektif PPI Wilayah dalam menyelesaikan masalah dan juga bertukar pikiran. Ketiga, ikut merasakan bagaimana rasanya menjadi PPI Wilayah yang minoritas” Ardhian Rizqi, ketua PPI Sakarya 2023/2024.
“Menanggapi acara ini benar-benar spektakuler, akhirnya kita bisa bertemu dengan 19 ketua PPI Wilayah dan juga bisa mendengar keluh kesah dari PPI Trabzon yang terbilang paling ujung sekaligus masukan solusi dari berbagai PPI Wilayah lainnya. Teruntuk Kepala Departemen PSDM kami mengucapkan terima kasih, pokoknya mantap puol” Risman dari PPI Sivas.