Pelatihan Jurnalistik Otentik, Mengenal Lebih Dalam Jurnalisme yang Aktual

Jurnalis: Arif Muhammad
Kabar Baru, Gresik — Dalam rangka meningkatkan literasi dan keterampilan menulis mahasiswa, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Ekosentris Universitas Muhammadiyah Gresik menggelar Pelatihan Jurnalistik Otentik pada Minggu, 20 Juli 2025, di Ruang Auditorium Universitas Muhammadiyah Gresik. Kegiatan ini mengangkat tema “Jurnalistik In-Depth” sebagai bagian dari rencana tindak lanjut kader baru di Komisariat Ekosentris.
Pelatihan ini terbuka untuk seluruh kader IMM di Gresik dan diikuti oleh sekitar 30 peserta. Acara menghadirkan pemateri Fadhil Fathurrochman, S.Si., M.Si., seorang kader IMM asal Malang yang telah berpengalaman menulis buku dan menerbitkan berbagai jurnal ilmiah semasa kuliah.
Ketua pelaksana kegiatan, Immawan Rosyid Khoiruddin, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan kapasitas intelektual kader IMM.
“Kami ingin kader IMM tidak hanya aktif secara organisasi, tetapi juga melek literasi dan siap menghadapi tantangan era digital,” ujar Rosyid dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua Umum IMM Komisariat Ekonomi, Immawan Indra Dwi Setiawan, menekankan pentingnya penguasaan media oleh kader IMM sebagai sarana dakwah dan advokasi sosial.
“Kader IMM harus mampu menjadikan media sebagai alat dakwah dan advokasi sosial yang membumi,” tuturnya di hadapan para peserta.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Gresik, Bapak Harunur Rosyid, S.T., M.Kom., Ph.D. Dalam sambutannya, beliau mengingatkan bahwa jurnalisme bukan hanya sekadar keterampilan teknis, tetapi merupakan bagian penting dari gerakan intelektual mahasiswa.
“Jurnalisme hari ini menjadi kekuatan yang tak kalah penting dari aksi lapangan,” tegasnya.
“Gerakan media sangat dibutuhkan. Bukan berarti aksi nyata turun ke jalan tidak penting, tapi kita juga harus bijak memilih cara agar perjuangan kita tidak menimbulkan kerugian bagi kelompok lain,” tambahnya.
Suasana pelatihan berlangsung hangat dan santai. Pemateri, Kanda Fadhil, menyampaikan materi dengan pendekatan non-formal namun substansial. Ia mengajak peserta untuk mendalami dunia jurnalisme secara reflektif dan kritis.
“Bagaimana seorang kader IMM yang tidak mengetahui tujuannya bisa menulis narasi untuk publik?” ujarnya yang langsung menggugah peserta.
Dengan gaya santai yang khas, ia berhasil membawa forum menjadi cair namun tetap bernas, bahkan sempat mengundang gelak tawa karena penyampaian yang ringan namun tajam.
Usai sesi materi, Ketua Bidang RPK (Riset, Publikasi, dan Keilmuan) IMM Cabang Gresik, Immawan Afandi Dwi Prasetyo, memberikan penugasan lanjutan kepada para peserta.
“Kami meminta para peserta untuk langsung mempraktikkan materi dengan menulis narasi bertema sosial, struktural, dan estetika realitas,” ujarnya.
Ia menyebutkan tiga tema tulisan yang disiapkan oleh RPK Cabang, yaitu: Pena Nurani yang mengangkat isu sosial, Kaca Benggala yang membongkar isu struktural secara kritis, dan Jiwa Waktu yang menyajikan peristiwa sehari-hari dengan gaya bahasa yang menyentuh dan artistik.
Tulisan-tulisan peserta nantinya akan dipublikasikan sebagai bentuk dokumentasi karya dan keberlanjutan dari pelatihan jurnalistik ini.
Kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi dan foto bersama seluruh kader IMM yang mengikuti pelatihan jurnalistik dari awal hingga akhir acara.