Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Menanam Kesadaran, Menuai Kepedulian: Literasi Iklim Menjadi Jalan Edukasi dan Aksi

Jurnalis:

Kabar Baru,  Aimas – Dalam upaya membangun kesadaran kolektif tentang perubahan iklim dan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga, Klara Foundation bekerja sama dengan The Samdhana Institutemenyelenggarakan kegiatan bertajuk “Sosialisasi Penguatan Literasi Perubahan Iklim” di Aimas Hotel, Kabupaten Sorong. Sabtu (12/7/2025).

Mengangkat tema “Household Waste Processing to Minimize Plastic Pollution”, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 50 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari penggiat lingkungan, akademisi, pemuda, hingga perwakilan kelompok rentan dan penyandang disabilitas.

Jasa Pembuatan Buku

Mereka berkumpul dengan satu tujuan: mencari solusi nyata atas krisis iklim yang kian mengkhawatirkan.

Literasi Iklim Bukan Hanya Urusan Aktivis

Direktur Eksekutif Klara Foundation, Rina Handayani, dalam sambutannya menyampaikan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga lingkungan bersama.

“Lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Literasi iklim tidak hanya untuk aktivis, tetapi juga untuk ibu rumah tangga, pemuda, hingga anak-anak,” ujarnya penuh semangat.

Kondisi Krisis Sudah Terjadi

Sesi pertama diisi oleh Eko Rianto, S.Hut, pegiat lingkungan asal Kota Sorong. Dengan gaya bertutur yang menggugah, ia mengajak peserta melihat realita pahit tentang kondisi bumi saat ini.

“Perubahan iklim bukan ancaman masa depan. Ini sudah terjadi sekarang, dan kita semua adalah bagian dari penyebab sekaligus solusinya,” jelas Eko.

Ia menekankan pentingnya mengubah gaya hidup dan memperkuat literasi agar setiap individu lebih sadar terhadap dampak ekologis dari tindakan sehari-hari.

Edukasi Sejak Dini: Kunci Menjaga Bumi

Sesi kedua dilanjutkan oleh Novi Mega Lestari, M.Pd.Gr, seorang pendidik dan aktivis literasi. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa pendidikan tentang perubahan iklim perlu dikenalkan sejak usia dini.

“Kalau kita bisa mengajarkan anak-anak mencintai dan menghargai alam sejak kecil, maka kita sedang menanam benih penjaga bumi di masa depan,” katanya.

Menurut Novi, perubahan besar hanya mungkin terjadi jika dimulai dari pembentukan karakter dan kesadaran sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.

Dialog Inklusif, Suara dari Aimas untuk Indonesia

Diskusi dalam kegiatan ini dipandu oleh Nuri Pina, yang sukses menciptakan suasana reflektif dan inklusif. Para peserta aktif berdialog, berbagi pengalaman, dan saling memberi semangat untuk terus menjaga lingkungan dari skala lokal hingga nasional.

Sebagai penutup, Rina Handayani kembali menekankan bahwa literasi iklim bukan soal istilah-istilah rumit, tetapi soal kehidupan nyata.

“Literasi iklim bukan soal memahami istilah ilmiah. Ini tentang bagaimana kita memperlakukan bumi sebagai rumah bersama,” ujarnya.

Langkah Kecil, Suara Besar

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian advokasi Klara Foundation dalam memperkuat kesadaran masyarakat terhadap isu perubahan iklim. Melalui pendekatan berbasis komunitas dan inklusi sosial, Klara Foundation ingin membangun gerakan perubahan dari bawah.

Dari Aimas, suara kepedulian itu digaungkan. Sebuah langkah kecil namun berarti untuk menyadarkan bahwa perubahan dimulai dari kesadaran dan kolaborasi.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store