Berikut Masjid di Indonesia Dengan Nilai Filosofis dan Arsitektur Unik
Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
KABARBARU, JAKARTA – Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya dengan keragaman serta toleransinya. Salah satunya adalah masjid yang merupakan tempat ibadah tempat umat muslim. Selain tempat ibadah, masjid juga seringkali menjadi tempat wisata religi karena memiliki arsitekturnya yang menarik dan megah.
Selain itu, beberapa masjid di Indonesia sudah dikenal dengan arsitekturnya yang menawan di dunia yang memiliki nilai filosofis yang menarik. Yang mana beberapa arsitektur masjid juga merupakan hasil perpaduan antara budaya Islam yang kuat dengan budaya lokal yang kental.
Berikut ini lima masjid yang memiliki arsitektur yang unik dan memiliki nilai filosofis yang tinggi :
- Masjid Raya Baiturrahman (Aceh)
Masjid Raya Baiturrahman merupakan masjid yang bersejarah di Indonesia yang dirancang oleh seorang kapten angkatan darat Belanda yakni Gerrit Van Bruins. Masjid ini memiliki arsitektur yang menjadi ciri khas yaitu pintu masuk yang didesain dengan bentuk besar dengan tambahan unsur gigantik,
Dimana pintu ini memiliki banyak ornamen serta celah-celah yang membuat cahaya bisa masuk ke dalam masjid. Selain itu, masjid ini memiliki kolom yang terbuat dari beton. Yang mana kolom ini diberikan sentuhan putih yang memiliki filosofi kebersihan atau kesucian.
- Masjid Agung Demak (Jawa Tengah)
- Masjid Menara Kudus (Jawa Tengah)
Selanjutnya, masjid menara kudus yang berada di jawa tengah ini merupakan masjid yang dibangun oleh Sunan Kudus pada 1549 Masehi. Uniknya arsitektur masjid ini seringkali menjadi bahan pembicaran karena desainnya yang tak biasa dari masjid lainnya.
Hal ini dikarenakan menara masjid ini mengadopsi dari bentuk candi dalam agama Hindu. Dari sini bisa terlihat masjid ini memiliki akulturasi yang kuat bila dilihat dari atap Masjid Menara Kudus yang dibuat tumpang dengan jumlah ganjil.
- Masjid Agung Banten (Banten)
Selain ketiga masjid diatas, Terdapat masjid yang memiliki arsitektur megah yakni masjid Agung Banten yang menyimpan nilai akulturasi tinggi. Yang mana arsitektur pada masjid ini adalah perpaduan sempurna antara budaya Jawa, Tiongkok, Eropa, dan Hindu. Untuk sentuhan Tiongkok terlihat dari atap bangunan utama masjid yang bertumpuk lima, mirip pagoda di Tiongkok. Atap ini merupakan rancangan arsitek Tionghoa bernama Tjek Ban Tjut. Kemudian untuk ciri khas masjid Jawa kuno dapat dilihat dari adanya gapura di keempat arah mata angin. Semakin lengkap, Masjid Agung Banten juga memiliki tiyamah atau paviliun bergaya Eropa kuno di sisi selatan bangunan utama
- Masjid Istiqlal (Jakarta)