Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Adakan Pelatihan Pencegahan Penyalahgunaan Media Sosial di SMA 1 Wonosegoro

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Kabar Baru, Repaking, 24 Juli 2024 – Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro dari Desa Repaking mengadakan pelatihan komprehensif di SMA 1 Wonosegoro pada tanggal 23-24 Juli 2023. Pelatihan dua hari ini berfokus pada pencegahan penyalahgunaan media sosial dan kaitannya dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi digital di kalangan pelajar.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan jadwal yang berbeda untuk dua kelompok siswa. Pada hari pertama, 23 Juli, pelatihan diadakan khusus untuk siswa kelas 12. Sementara itu, pada hari kedua, 24 Juli, pelatihan diintegrasikan ke dalam program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk siswa baru. Total lebih dari 200 siswa berpartisipasi dalam pelatihan ini, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya berhati-hati dalam menggunakan media sosial di era kemajuan teknologi yang pesat.
Hafiya Cyantri Maheswari Nugroho, salah satu mahasiswi KKN, menjelaskan latar belakang diadakannya pelatihan ini. “Selama dua hari ini, kami fokus pada berbagai aspek penggunaan media sosial yang aman dan bertanggung jawab. Kami menyesuaikan materi untuk siswa kelas 12 dan peserta MPLS. Di era digital seperti sekarang, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan remaja. Namun, banyak dari mereka yang belum sepenuhnya memahami dampak dan risiko dari penggunaan yang tidak bijaksana. Kami ingin memastikan bahwa para siswa memahami konsekuensi dari tindakan mereka di dunia maya, terutama dalam kaitannya dengan UU ITE,” ujarnya.
Pelatihan ini mencakup berbagai topik penting, termasuk:
- Cara aman menggunakan media sosial
- Dampak negatif penyalahgunaan media sosial, termasuk cyberbullying dan penyebaran hoaks
- Penjelasan komprehensif tentang aspek hukum yang terkait dengan UU ITE
- Tips untuk membangun jejak digital yang positif
Pada hari pertama, fokus pelatihan diarahkan pada persiapan siswa kelas 12 menghadapi dunia pasca-sekolah, termasuk penggunaan media sosial dalam konteks pencarian kerja dan pendidikan tinggi. Sementara pada hari kedua, materi disesuaikan untuk peserta MPLS, dengan penekanan pada pentingnya memulai jejak digital yang positif sejak awal masuk SMA.
Salah satu peserta kelas 12, Dian Pratiwi, mengungkapkan apresiasinya terhadap pelatihan ini. “Sebagai siswa yang akan segera lulus, saya merasa pelatihan ini sangat relevan. Sekarang saya lebih memahami bagaimana media sosial bisa mempengaruhi masa depan saya, baik dalam pencarian kerja maupun melanjutkan pendidikan,” katanya.
Kepala SMA 1 Wonosegoro, menyambut baik inisiatif ini. “Pelatihan dua hari ini sangat bermanfaat bagi siswa kami, baik yang akan segera lulus maupun yang baru memulai perjalanan di SMA. Di era digital ini, sangat penting bagi mereka untuk memahami tanggung jawab saat menggunakan media sosial. Pelatihan ini sejalan dengan visi sekolah kami untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga bijak dalam memanfaatkan teknologi. Kami berterima kasih kepada tim KKN Universitas Diponegoro atas kontribusinya dalam mendidik generasi muda kita,” tuturnya.
Pelatihan dua hari ini merupakan bagian dari program kerja KKN Universitas Diponegoro di Desa Repaking, yang bertujuan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesadaran digital. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model bagi program serupa di sekolah-sekolah lain di sekitar Wonosegoro dan bahkan di seluruh Jawa Tengah.
Dengan adanya pelatihan intensif selama 23-24 Juli ini, diharapkan para siswa SMA 1 Wonosegoro, baik yang akan segera lulus maupun yang baru memulai, dapat menjadi pionir dalam penggunaan media sosial yang bertanggung jawab, sekaligus menjadi agen perubahan yang dapat menyebarkan kesadaran akan pentingnya literasi digital di kalangan teman sebaya dan masyarakat luas.