Mahasiswa Jakarta Demo Presiden, Minta Tuntas Kasus Pelanggaran HAM Berat
Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani
Kabarbaru, Jakarta – Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia. Mahasiswa Pertanian Jakarta menggelar aksi massa sebagai momentum masyarakat sipil untuk mencari keadilan, menagih janji – janji usut tuntas Kasus Pelanggaran HAM Berat disetiap pemimpin yang silir berganti.
“Kami menyebut pemimpin hari ini sebagai rezim orba vol. 2 dengan latar belakang beliau sebagai pelanggar HAM. Sampai hari ini masih banyak penghilangan nyawa secara cuma – cuma pada masyarakat sipil,” ujar korlap aksi.
Dalam aksi ini, para mahasiswa mengangkat berbagai isu terkait konflik agraria menghentikan segala bentuk kriminalisasi terhadap petani, membuat pengakuan dan perlindungan atas hak tanah dan petani, mendesk pemberhentian PSN yang merenggut ekosistem, reformasi TNI/POLRI.
Ekspresi yang dibawakan dari orasi – orasi oleh Mahasiswa Pertanian Jakarta buah kemarahan menunggu bertahun – tahun atas Hak – Hak masyarakat yang direnggut secara membabi buta representasi iblis ditubuh manusia. Pejelma sesat yang menduduki bangku – bangku kekuasaan pemerintah.
Aksi ini berlangsung dengan cukup menyulut emosi, yang awalnya kita ingin menggelar aksi di istana namun ditahan, dikepung, diremehkan dan terdapat aksi dorong – dorongan dengan aparat polisi.
“Kami para Mahasiswa menggelar aksi membawa aspirasi masyarakat, namun ketika sampai kami mendapat cemooh tertawaan dari polisi yang katanya pelindung, pengayoman dan pelayanan masyarakat yang terus menerus mereka perlihatkan secara jelas dari mulai aksi hingga selesai,” sambungnya.
Momentum Hari HAM ini menjadi titik balik untuk memastikan bahwa hak-hak petani dihormati, dilindungi, dan dipenuhi. Keberadaan petani bukan hanya bagian dari sejarah bangsa, tetapi juga penopang keberlanjutan pangan dan kedaulatan negara.