Kepala PKUB Buka Gebyar Toleransi di Kota Singkawang
Jurnalis: Ramdani
Kabar Baru, Singkawang—Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama RI, Dr. M. Adib Abdushomad, M.Ag., M.Ed., Ph.D., secara daring membuka acara Gebyar Toleransi dan Bhineka Tunggal Ika dalam Kerukunan Beragama 2024, yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Khalishah Singkawang. Acara ini berlangsung di Aula SMK Negeri 1 Singkawang dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan tokoh agama. (21/11).
Dalam workshop daringnya, Dr. Adib menyampaikan apresiasi atas pencapaian Kota Singkawang sebagai kota paling toleran di Indonesia selama tiga tahun berturut-turut. “Saya berencana hadir langsung di Singkawang, karena kota ini adalah simbol keberhasilan dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Predikat kota toleran ini menunjukkan bahwa keberagaman bisa menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia,” ujar Dr. Adib.
Lebih lanjut, ia menyoroti peran strategis PKUB dalam mendukung moderasi beragama melalui tujuh peta jalan utama. “PKUB berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai rujukan dunia dalam moderasi beragama dan perdamaian. Dalam Forum Dialog Lintas Iman di Serbia yang saya hadiri bulan ini, semangat itu semakin kuat. Indonesia, dengan Pancasila sebagai ideologi, memiliki modal sosial besar untuk menjadi contoh global,” tegasnya.
Dr. Adib juga berharap Kota Singkawang bisa menjadi destinasi internasional bagi pembelajaran toleransi. “Keberhasilan menjaga harmoni keberagaman di Singkawang adalah bukti nyata Indonesia mampu menjalankan kerukunan secara nyata. Saya ingin Singkawang dikenal dunia sebagai tempat belajar toleransi,” tambahnya.
Ragam kegiatan gebyar toleransi, Acara Gebyar Toleransi ini menghadirkan berbagai kegiatan, seperti dialog lintas agama, pentas seni budaya, dan lomba bertema kerukunan. Semua kegiatan diharapkan menjadi inspirasi untuk terus menjaga semangat persatuan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.
Sebagai penutup, akan diadakan deklarasi toleransi bersama oleh seluruh peserta. Deklarasi ini menjadi simbol komitmen menjaga kerukunan dan kebersamaan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.