Kegiatan Pemuda Ekonomi Syariah (PES) Sukses Terlaksana

Jurnalis: Wafil M
KABARBARU, JAKARTA– Pemuda Ekonomi Syariah ( PES ) mengadakan kegiatan dengan tema “Syariah Economic Outlook 2022, Challenge and Prospect” pada hari rabu, 15 Desember 2021. Tema ini diangkat sesuai dengan tantangan yang dihadapi oleh ekonomi secara umum dan sektor ekonomi dan keuangan Syariah secara khusus akibat adanya pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 yang dipercaya memberikan dampak cukup signifikan terhadap kondisi social ekonomi saat ini dan dimasa yang akan datang.
Perkembangan ekonomi syariah pada satu sisi melahirkan kegembiraan atas optimisme masa depan ekonomi syariah sebagai ‘sistem ekonomi alternatif’. Perkembangan ekonomi syariah tidak boleh hanya bertumpu pada sektor keuangan, namun perlu penguatan pada sektor riil sehingga menghadirkan tantangan baru untuk peningkatan kualitas, peluang dan tantangan, ekspektasi kedepan serta strategi dan rekomendasi yang terdiri dari klaster makroekonomi, keuangan komersial islam, keuangan sosial islam, produk dan keuangan Syariah serta industri halal dan haji di Indonesia.
Pemuda Ekonomi Syariah ( PES ) mempunyai misi & visi menciptakan ekosistem ekonomi syariah dgn tetap berada dlm system syariah, Sektor riil perlu lebih didorong agar berjalan seiring dengan sektor moneter dalam pengembangan ekonomi syariah.
Implementasi ekonomi syariah bukan saja pada level korporasi besar, namun juga pada ekonomi rakyat hingga lapis bawah. Dari perkembangan yang ada, termasuk ekonomi kreatif berbasis digital, ekonomi syariah tidak tertinggal dalam implementasi digitalisasinya.
Pemuda Ekonomi Syariah ( PES ) mendorong diperlukan langkah-langkah sebagai upaya pengembangan ekonomi syariah diantaranya membangun kebijakan adanya payung hukum yang kuat, mensosialisasikan dan mempromosikan ekonomi syariah.
Dalam sambutannya M. Faizin SE selaku Ketua Umum PES menyampaikan bahwa ekonomi syariah bukan hanya sektor perbankan melainkan bisa masuk ke semua sektor dengan menciptakan ekosistem ekonomi syariah dengan tetap berada dalam aturan atau sistem syariah.
Menghadirkan narasumber yang kompeten, Direktur Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah, Priyono yang mengangkat peran bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Dalam talk show tersebut banyak peserta yang hadir dari pelaku UMKM, Perusahaan Fintech, lembaga koperasi, kalangan akademisi dan kampus yang dimana mereka sangat antusias terhadap talk show tersebut.
Ke depannya diperlukan kerjasama dengan setiap stake holder untuk mendukung ekonomi syariah, termasuk regulasi yang mendukungnya.
Pembangunan infrastruktur fisik dan non fisik untuk semua sektor industri syariah serta ekonomi kreatif berbasis syariah menjadi bagian penting untuk dilakukan sebagai akselerasi baru,” Penutup dari Ketua Umum Pemuda Ekonomi Syariah ( PES ) M. Faizin SE.