Jangan Buat Website Sebelum Baca Ini – Kesalahan Awal yang Bikin Rugi Waktu & Uang

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Memiliki website adalah langkah besar dalam membangun identitas digital, baik untuk bisnis, personal branding, maupun komunitas. Tapi sebelum Anda tergesa-gesa membeli domain dan membayar jasa pembuatan website, sebaiknya luangkan waktu untuk membaca artikel ini. Kenapa? Karena banyak orang yang sudah menghabiskan uang dan waktu hanya untuk akhirnya menyadari bahwa mereka membuat kesalahan sejak awal.
Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa kesalahan paling umum yang sering dilakukan pemula saat membuat website dan bagaimana Anda bisa menghindarinya.
Website: Teman atau Musuh?
Website bisa menjadi aset digital yang luar biasa, tapi juga bisa menjadi beban jika Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan dengannya. Sama seperti membeli sepatu mahal tapi tidak tahu cara mengikat talinya, memiliki website tanpa perencanaan yang matang justru bisa menjatuhkan Anda.
Banyak orang terlalu fokus pada desain, domain, atau fitur-fitur canggih tanpa benar-benar memahami tujuan mereka membuat website. Hasilnya? Website terlihat bagus tapi tidak menghasilkan apa-apa. Jika tidak hati-hati, Anda bisa membuang waktu, tenaga, dan dana yang tidak sedikit untuk sesuatu yang tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Tidak Menentukan Tujuan
Kesalahan pertama, dan yang paling krusial, adalah tidak punya tujuan yang jelas.
Apa alasan Anda membuat website? Untuk jualan? Membangun portofolio? Berbagi pengetahuan? Atau hanya ikut-ikutan teman?
Tanpa arah yang jelas, website Anda akan seperti kapal tanpa kompas. Anda mungkin punya konten, desain menarik, bahkan pengunjung, tapi semuanya terasa tidak sinkron. Pengunjung pun akan bingung: “Sebenarnya ini situs tentang apa, ya?”
Sebelum mulai, pastikan Anda menuliskan tujuan utama website Anda dan indikator keberhasilannya. Misalnya, “Saya ingin menjual 50 produk per bulan dari website ini,” atau “Saya ingin mendapatkan 1.000 pembaca blog dalam 3 bulan.” Dengan begitu, Anda bisa membuat strategi yang lebih terarah.
Mengabaikan Riset Pasar
Kesalahan kedua adalah mengabaikan riset pasar. Ini sama seperti membuka toko di tempat yang sepi tanpa tahu siapa yang akan lewat.
Banyak pemilik website merasa sudah punya ide bagus, tapi mereka tidak pernah bertanya: “Apakah ada yang butuh ini?” atau “Siapa pesaing saya di niche ini?”
Dengan riset pasar, Anda bisa mengetahui:
-
Siapa target audiens Anda
-
Apa yang mereka butuhkan
-
Bagaimana kompetitor menyajikan konten
-
Celah yang bisa Anda manfaatkan
Gunakan alat sederhana seperti Google Trends, survei kecil, atau forum online untuk menggali informasi ini. Jangan sampai website Anda menjadi museum digital yang sepi pengunjung karena tidak relevan.
Desain yang Berantakan
Tampilan memang penting, tapi berlebihan bisa jadi bencana.
Beberapa pemilik website terlalu semangat menambahkan segala macam efek: animasi berjalan, font warna-warni, musik latar, pop-up yang tidak henti-henti — semua dalam satu halaman.
Ingat: sederhana lebih baik.
Desain yang bersih, navigasi yang jelas, dan tata letak yang teratur akan membuat pengunjung merasa nyaman dan mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan. Pastikan juga bahwa website Anda responsif — artinya tetap terlihat bagus dan berfungsi baik di berbagai perangkat, terutama ponsel.
Lupa dengan SEO
Apa gunanya punya website bagus kalau tidak bisa ditemukan di Google?
Kesalahan selanjutnya adalah mengabaikan SEO (Search Engine Optimization). Banyak pemula berpikir SEO hanya urusan teknis. Padahal, SEO adalah bagian penting agar website Anda muncul di halaman pencarian.
Beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan:
-
Gunakan kata kunci yang relevan di judul, konten, dan deskripsi
-
Optimalkan kecepatan loading halaman
-
Buat konten yang bermanfaat dan berkualitas
-
Bangun tautan (backlink) dari situs lain yang relevan
Tanpa SEO, website Anda bisa tersembunyi di halaman 5 Google, tempat yang jarang dijamah siapa pun.
Tidak Update Konten
Satu lagi kesalahan fatal: mengabaikan konten setelah website selesai dibuat.
Website bukan proyek sekali jadi. Ia harus dipelihara, diperbarui, dan dikembangkan. Konten yang basi dan tidak pernah diperbarui bisa membuat pengunjung berpikir bahwa website Anda sudah mati atau lebih buruk lagi, tidak profesional.
Pastikan Anda punya rencana jangka panjang untuk membuat konten baru secara berkala. Bisa dalam bentuk artikel blog, produk baru, video, tips, atau kabar terbaru dari bisnis Anda.
Website yang hidup dan terus berkembang akan lebih menarik di mata pengunjung dan mesin pencari.
Siap Memulai dengan Benar?
Sebelum Anda membeli domain, memilih tema, atau menyewa developer, pastikan Anda sudah menghindari kesalahan-kesalahan di atas. Perjelas tujuan, kenali pasar, rancang desain yang simpel tapi efektif, pelajari dasar-dasar SEO, dan siapkan konten yang terus diperbarui.
Website yang baik bukan hanya soal tampilan luar, tapi juga tentang bagaimana ia bisa membantu Anda mencapai tujuan secara konsisten.
Jadi, jangan terburu-buru. Persiapkan dengan matang, dan Anda akan memiliki website yang bukan hanya cantik, tapi juga fungsional dan menguntungkan.