Ini Calon PI Migas PT WUS, Antara PT MGA atau EML?

Jurnalis: Rifan
Kabarbaru, Sumenep – PT Wira Usaha Sumekar (WUS) diproyeksikan menekan kontrak kerja sama pengelolaan participating interest (PI) dari perusahan migas baru.
Pasalnya, PI dari PT Medco Energy sudah absen dua tahun akibat cadangan gas mulai menipis.
Direktur Utama PT WUS, Zainul Ubbadi, mengatakan, sejauh ini ada dua kandidat yang kemungkinan menawarkan PI ke PT WUS.
“Yang belum itu ada PT MGA Utama Energi dan PT EML (Energi Mineral Langgeng). Saya belum dapat informasinya soal mana yang melakukan penawaran. Tapi yang jelas perusahaan migas harus menawarkan,” ujar Zainul kepada kabarbaru.co, Kamis (27/3).
Dari kedua kandidat itu, kata Zainul, nantinya akan dipilih satu perusahaan dalam kontrak kerja samanya.
Sebab, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumenep itu hanya boleh mengelola PI satu perusahaan migas saja dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
“Kemungkinan kandidatnya PT MGA, kemungkinan juga PT EML. Namun kalau dilihat beritanya, kayaknya PT EML. Karena perusahaan migas ini sudah kerja sama dengan PLN yang mau bangun PLTG di daratan (Sumenep),” sambungnya.
Kata Zainul, Pemerintah Daerah (Pemda) Sumenep tinggal menunggu tawaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim akan PI tersebut.
“Gubernur itu nanti mendapat penawaran dari KKKS. Nah, Gubernur itu nanti mengajak daerah. Nah, ketika ngajak daerah. Alurnya itu KKKS ke Gubernur, lalu Gubernur bersurat ke Bupati bahwa ada pengeboran minyak yang menawarkan PI. Karena pengelolaan PI yang 10 persen itu tidak hanya Pemprov saja, tapi Pemda juga,” paparnya.
PT WUS, lanjut Zainul, akan mendirikan anak perusahaan, yang dipersiapkan untuk opsi pengelolaan usaha atau dana PI.
“Jadi PT WUS itu nanti harus membuat anak usaha. Apakah anak usaha ini yang akan dijadikan wadah mengelola PI, atau untuk bisnis yang sudah kita miliki, kayak SPBU. Atau sebaliknya, PI langsung dibawah PT WUS dan SPBU masuk ke anak usaha. Itu sudah diatur dalam Permendagri,” tambahnya.
Untuk mewujudkan pengelolaan PI, saham Pemda di PT WUS harus mencapai 99 persen, yang rencananya akan membeli saham PT MMI 24,20 persen, Perumda Sumekar 0,45 persen, dan Agus Suryawan 0,05 persen.
Kini, Pemda tengah mengajukan Raperda Penyertaan Modal sebagai langkah penguasaan saham PT WUS, di mana saham saat ini hanya 75,30 persen.
“Karena itu Pemda harus siap menyambut itu. Karena itu pasti akan ditawarkan ke daerah,” pungkasnya.