Haul Kasepuhan Jadi Titik Sambung Sejarah Dua Kabupaten

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Haul Akbar Kasepuhan Bogor dan Purwakarta ke-4 tahun ini digelar di Alun-alun Kota Bogor. Sebelumnya, tiga kali pelaksanaan haul dilaksanakan secara rutin di Masjid At-Thohiriyah, Empang, Bogor. Minggu (13/7).
Generasi ketujuh Dalem Sholawat, R. Muhammad Padmanegara, menyampaikan bahwa pemilihan lokasi di ruang publik bertujuan untuk mendekatkan nilai-nilai sejarah kepada masyarakat, terutama generasi muda.
“Ini bagian dari upaya menghadirkan kembali jejak sejarah Bogor agar dapat dikenali khalayak luas,” ungkapnya.
Meski diguyur hujan, acara yang dihadiri peserta lintas kota dan provinsi ini tetap berlangsung khidmat. Warga terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga selesai.
Pendiri BELA PURWAKARTA, Aa Komara, menyatakan tekad warga Purwakarta yang tetap hadir meski hujan. “Perjuangan Dalem Sholawat jauh lebih berat di masa lalu. Kami hadir sebagai bentuk penghormatan dan teladan,” ujarnya. Rabu (16/7).
Hal serupa disampaikan Wahyu Hidayat, Pendiri Spirit Binokasih. “Saya bukan kelahiran Purwakarta, tapi saya merasa terpanggil untuk mengenal lebih jauh sosok Dalem Sholawat sebagai bagian dari sejarah Bogor dan Purwakarta,” ungkapnya.
Mengenang Jejak Kasepuhan
Haul ini digelar untuk mendoakan para kasepuhan dan leluhur yang berjasa dalam sejarah lahirnya Bogor dan Purwakarta, yang memiliki keterkaitan erat dengan trah Kerajaan Pajajaran. Tokoh kasepuhan yang dihormati di antaranya:
1. R. Aria Wiradinata, Bupati Bogor I (1749–1754)
2. R. Tumenggung Wiradireja, Bupati Bogor II (1758–1769)
3. K.H. R. Moh. Thohir Al-Bughuri, Penghulu Buitenzorg (1826–1849), pendiri Masjid At-Thohiriyah
4. R. Adipati Aria Wiranata, Bupati Bogor XV (1815–1849)
5. R. Adipati Aria Soeriawinata / K.H.R. Muhammad Sirodj (Dalem Sholawat), Bupati Karawang XI (1829–1849), Bupati Bogor XVI (1849–1864), sekaligus pendiri Purwakarta.
Dalem Sholawat merupakan adik dari Dalem Santri (R.A.A. Soerianata), Bupati Karawang ke-9, yang dimakamkan di Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta. Keduanya merupakan putra dari Dalem Sepuh, Bupati Bogor ke-15.
Hubungan historis antara Bogor dan Purwakarta makin nyata dalam haul ini. Salah satunya melalui kontribusi Dr. Ramlan Maulana, sejarawan asal Purwakarta, yang menyampaikan manaqib Dalem Sholawat.
Acara semakin khidmat dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh “Qori Songo”, gabungan qori dari DKM Masjid Agung Baing Yusuf dan DKM Tajug Gede Cilodong Purwakarta.
Sebagai penutup, Ketua Panitia R. Dudi Mulyadi menyerahkan cinderamata berupa buku Manaqib Dalem Sholawat kepada perwakilan Pemerintah Kabupaten Purwakarta sebagai simbol penghormatan terhadap sejarah dan spiritualitas para kasepuhan. (*)