Diskusi Publik HMPS Sosiologi : Peluang Kepemimpinan Muda Millenial dalam Pemilu 2024
Jurnalis: Wafil M
KABARBARU, YOGYAKARTA– HMPS Sosiologi UIN Sunan Kalijaga dan Yayasan Satunama Yogyakarta menggelar Diskusi Publik pada hari ini, Selasa (08/2/22). Kegiatan ini dilaksanakan di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan mengangkat tema “Peluang Kepemimpinan Muda Millenials dalam Pemilu 2024.”
Acara ini dibuka dengan menyayikan lagu Indonesia Raya, pentas seni tari dari UKM Kalimasada UIN Sunan Kalijaga, serta sambutan oleh ketua HMPS Sosiologi, Dekan FISHUM, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, dan perwakilan dari pihak Yayasan Satunama Yogyakarta, kemudian dilanjut dengan wisuda Sekolah Politisi Muda (SPM) Satunama dan sesi diskusi publik dan penutup.
Hadir juga dalam acara tersebut Prof. Hariyono., M.Pd. Wakil Ketua BPIP RI. Pada kesempatan tersebut, beliau menyampaikan optimismenya bahwa sila kelima Pancasila tak mustahil untuk diwujudkan selama praktik politik para politisi berlandaskan pada semangat para founding father bangsa.
“Ideologi jangan hanya berhenti sebagai slogan partai, namun juga diimplementasikan berbarengan dengan pengetahuan. Tantangan bangsa kedepan. Tak hanya soal ideologi, saat ini Indonesia juga dihadapkan oleh permasalahan bahasa yang berdampak pada dinamika geopolitik serta tantangan iptek bagi para politisi” tuturnya
Selain itu Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan, Dr. Abdur Rozaki., S.Ag., M.Si., menyampaikan ucapan selamat atas terselenggaranya Diskusi Publik oleh HMPS Sosiologi dan Yayasan Satunama. “Saya ucapkan selamat atas terselenggaranya acara ini, semoga bisa memberikan kebermanfaat untuk kita dalam menjadi insan akademis yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kreatif dan inovatif ”. tuturnya.
Sementara itu, Dekan Fishum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Mochammad Sodik., S.Sos., M.Si., menyampaikan keharusan kolaborasi antar lembaga untuk membangun negeri melalui jalinan kerjasama yang berkelanjutan. “Hari ini kolaborasi sangat diperlukan untuk kemajuan bangsa” jelasnya.
Sebelumnya juga ketua HMPS Sosiologi Zidan Al Fadlu, menyampaikan agenda diskusi ini harapannya bisa memantik mahasiswa untuk meperluas ekspansi ruang-ruang dialektika dalam membaca berbagai fenomena sosial dan politik. “Hari ini mahasiswa bukan hanya dituntut menjadi intelektual akademik, akan tetapi harus juga menjadi intelektual organik yang mampu membeca fenomena kerakyatan sekaligus memberikan kebermanfaatan secara nyata” ungkapnya.
Berikutnya, acara dilanjutkan dengan prosesi wisuda peserta Sekolah Politisi Muda (SPM) yang diselenggerakan oleh Yayasan Satunama. Pada angkatan V ini, SPM meluluskan 17 peserta yang telah mengikuti pendidikan politik selama satu tahun. Para wisudawan tersebut berasal dari berbagai latar belakang partai politik.Pengelola SPM, Markus Ali, berharap para lulusan SPM nantinya mampu berkontribusi dengan lebih baik dalam percaturan politik.
Sebagai puncak acara, Diskusi Publik bertemakan “Peluang Kepemimpinan Politikus Muda Millenial dalam Pemilu 2024”, diisi oleh Dr.Phil. Ahmad Norma Permata(Dosen Ilmu Politik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Dr. Bambang Eka Cahya Widodo, William Apipidely. “Sebagai kader partai politik, peserta SPM kader harus memahami posisi partainya dalam lapangan demokrasi serta melihat kelas sosial basis masanya. Sebab, perbedaan kelas basis massa partai akan membawa pada diferensi isu yang perlu diangkat partai.” Hal ini disampaikan Ahmad Norma sebagai inti diskusinya.
Pendapat tersebut sejalan dengan penuturan Dr. Bambang Eka Cahya Widodo yang mengatakan bahwa rendahnya rangking budaya politik kita disebabkan oleh maraknya politik uang. Menurutnya, budaya tak sehat ini berakar pada kurangnya pemahaman partai terhadap ideologi dan basis massanya. Sedangkan William Apipidely membicarakan dilema pembangunan politik integritas-politik inklusif yang menurutnya menjadi jalan terjal bagi SPM dan pematangan demokrasi. Pemaparannya tersebut menandai berakhirnya sesi Diskusi Publik.
Acara tersebut diselenggarakan secara offline dengan kurang lebih 70 peserta yang hadir dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Dengan diselenggarakannya acara tersebut, banyak pihak berharap acara tersebut mampu menjadi titik tolak terjalinya Kerjasama sosial dan akademik lainnya bagi Yayasan Satunama dan HMPS Sosiologi UIN Sunan Kalijaga.