Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Diaspora Indonesia di Eropa Tak Terima Presiden Dihina Rocky Gerung

Jurnalis:

Kabar Baru, Eropa – Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (PERINMA) ikut buka suara terkait isu penghinaan yang dilakukan oleh Rocky Gerung kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Para diaspora Indonesia dari 19 negara di Eropa yang tergabung di PERINMA ikut merasakan sakit hati dan kecewa terhadap pernyataan yang dikeluarkan oleh Rocky Gerung yang dianggap tidak memiliki etika dan justru merendahkan dirinya sendiri.

Jasa Penerbitan Buku

Melalui Ketua Departemen Hukum, Politik, dan Perundang-undangan, Arief Imanuwarta, PERINMA mengecam keras perbuatan Rocky Gerung yang dianggap merupakan penghinaan terhadap Presiden Republik Indonesia, dan penyalahgunaan kebaikan serta kesabaran hati Jokowi.

Yang selama ini tidak pernah menggubris hinaan dari siapapun yang ditujukan kepada dirinya. “Rocky Gerung telah kehilangan akhlak dan akal sehatnya,” ujarnya.

PERINMA berpendapat Rocky Gerung terlalu berambisi untuk menjatuhkan Presiden Jokowi sampai lupa etika dan tata krama ketika berbicara di ruang publik yang justru menunjukan kualitas dirinya yang negatif.

Diaspora Indonesia PERINMA merasa bangga terhadap Presiden Jokowi yang selalu fokus pada kerja dan hasil nyata, serta tidak pernah sekalipun termakan provokasi mereka yang berusaha menjatuhkan dan mengkerdilkan dirinya dengan cara-cara yang tidak profesional.

“Ya, kalau menjatuhkan Pak Jokowi dari sisi kinerja kan tidak bisa, karena beliau telah memberikan banyak bukti selama dua periode pemerintahan Indonesia. Sehingga, tuduhan-tuduhan kotor dengan cara yang rendah dan provokatif, seperti Rocky Gerung begitulah “, lanjut Arief.

PERINMA juga berpendapat, pernyataan Rocky Gerung dalam podcast-nya pada 19 September 2022 yang menyatakan bahwa dirinya menghormati Pak Jokowi, juga tidak sesuai.

“Jika kita menghormati seseorang, maka akan terlihat dari ucapan dan perilaku kita pastinya,” tegas Arief.

“Perbedaan pandangan dalam hal apapun, bukanlah alasan untuk kita kemudian menghina dan memilih kata-kata yang tidak pantas, apalagi dalam konteks budaya dan sopan santun adat ketimuran kita,” tambahnya.

PERINMA menghimbau agar Rocky Gerung memfokuskan dirinya kedalam kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat untuk kemajuan Indonesia secara nyata, jangan hanya terjun dalam diskusi-diskusi yang nyinyir semata.

“Memberikan kritikan itu mudah, apalagi mengkritiki mereka yang tidak sejalan dengan kita. Tapi jelas ada bedanya antara mengkritisi dan menghina. Apakah ucapan ba****** to*** akan dia ucapakan kepada bapaknya ketika dia mengkritiknya, kan tentu tidak!” Sambungnya.

Ketua Umum PERINMA, Rizal Tirta, juga ikut angkat bicara mengenai ini. Pembelaan diri yang dilakukan oleh Rocky Gerung yang menyatakan bahwa dirinya tidak menghina Presiden Jokowi secara personal juga dianggap tidak benar.

“Dalam ucapannya, Rocky Gerung secara terang-terangan merujuk kepada pribadi Jokowi yang dihina sebagai ba****** to***, dan bukan pada kebijakan pemerintahan Jokowi. Kalau Rocky Gerung tidak mendukung pembangunan IKN, harusnya fokus bicaranya pada alasan-alasannya saja, tanpa harus melontarkan hinaan seperti menggunakan kata ba****** dan kata to***.” kata Rizal.

Belum lagi ditambah tuduhan-tuduhan kepada Pak Jokowi yang tanpa bukti dan hanya menyebar informasi yang berpotensi sebagai berita bohong dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Kebebasan mengutarakan opini dan kritik dalam pelaksanaan demokrasi bukan berarti tanpa batasan. Tentunya batasan yang dimaksud adalah penghasutan, pencemaran nama baik, provokasi dan ujaran kebencian.

Apa yang disampaikan oleh Rocky Gerung di ruang publik itu adalah tuduhan kebohongan, penghinaan dan provokasi yang justru menyinggung banyak warga negara Indonesia, termasuk PERINMA sebagai perhimpunan diaspora Indonesia di Eropa.

Banyaknya gerakan yang muncul secara otomatis dari masyarakat Indonesia merupakan suatu bukti tersendiri bahwasanya perilaku dan ucapan Rocky Gerung tidak bisa dianggap sepele, tidak dapat

Dikategorikan sebagai bentuk kebebasan berbicara dan mengkritik oleh karena secara nyata telah merugikan banyak pihak warga negara Indonesia.” tambah Rizal.

PERINMA juga meminta masyarakat khususnya yang tinggal di Indonesia, untuk tetap mendukung pemerintahan Presiden Jokowi sampai tuntas di 2024.

“Pak Jokowi sudah banyak berbuat untuk tanah air kita. Rasa bangga kami sebagai diaspora Indonesia yang tinggal diluar negeri, melihat kemajuan Indonesia yang signifikan selama dua periode pemerintahan Jokowi adalah bukti nyata kerja keras dan kontribusi Presiden Jokowi untuk Indonesia” tutur Arief.

PERINMA juga meminta kepada semua pihak untuk mencari informasi dari sumber yang terpercaya dan jangan mudah termakan hasutan sehingga berujung pada merusak apa yang sudah dibangun dengan baik selama pemerintahan Jokowi.

“Kita harus lebih pintar, harus dapat membedakan hate speech atau ucapan kebencian dengan fakta. Dan harus berani mengambil sikap juga, seperti jangan memberikan perhatian dan audiensi kepada model orator seperti ini, harus berani kita tinggalkan, agar Indonesia bisa lebih bangkit dan maju.” tambahnya

Sebagai orang-orang Indonesia yang mencintai tanah air, PERINMA berharap persatuan Indonesia dapat selalu terjaga.

“Masyarakat Indonesia dimana pun berada, harus secara bersama-sama menjaga nasionalisme dan kedamaian serta persatuan Indonesia, untuk Indonesia maju,” pungkas Rizal.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store