Deteksi Dini Penyakit Hewan di Purwakarta: Upaya Cegah Wabah yang Mengancam Kesehatan dan Ekonomi

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) kembali melaksanakan pengambilan sampel penyakit hewan untuk mendeteksi dini potensi wabah yang dapat berdampak pada kesehatan hewan, masyarakat veteriner dan perekonomian. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan dua metode, yakni secara aktif service maupun pasif service, yang berdasarkan pada laporan dari masyarakat.
Kadiskanak Kabupaten Purwakarta, Ida Hamidah, melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Wini Karmila, menjelaskan bahwa sampel yang diambil selanjutnya akan diuji di laboratorium terakreditasi. Dalam hal ini, Diskanak Purwakarta bekerja sama dengan Balai Keswan Kesmavet Provinsi Jawa Barat, Balai Veteriner Subang Kementerian Pertanian, serta Badan Karantina Hewan.
“Surveilans Penyakit Hewan adalah pemantauan yang dilakukan secara terus-menerus dan diikuti dengan tindakan cepat apabila hasil pemantauan menunjukkan adanya kenaikan prevalensi atau insidensi penyakit yang signifikan,” ujar Wini pada Selasa (12/11).
Wini juga menambahkan, bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendeteksi dini kemunculan penyakit hewan yang baru, penyakit hewan yang muncul kembali, serta penyakit hewan eksotik yang dapat menular ke manusia. Penyakit hewan menular strategis zoonosis, menurutnya, adalah penyakit yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi besar, menimbulkan keresahan masyarakat, dan bahkan dapat menular ke manusia.
Beberapa penyakit hewan menular strategis yang menjadi fokus pengendalian, lanjut Wini, antara lain: Rabies, Avian Influenza, Brucellosis, Anthrax, Helminthiasis, serta penyakit hewan menular strategis lainnya.
Kegiatan surveilans penyakit hewan ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 31 Tahun 2023 tentang pengamatan dan pengidentifikasian penyakit hewan. Selain pengambilan sampel penyakit hewan, kegiatan ini juga mencakup pengumpulan data tentang penyakit hewan yang dapat berpotensi menjadi wabah.
Wini berharap, dengan adanya kegiatan pengendalian penyakit hewan menular strategis zoonosis (PHMSZ) ini, dapat meminimalisir risiko wabah yang berbahaya baik bagi hewan maupun manusia, serta menjaga kestabilan ekonomi masyarakat peternakan di Kabupaten Purwakarta.