Desak Polri Keluarkan Data Masjid Radikal, Ini Kata Ketua Badko HMI Kalbar
Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
KABARBARU, PONTIANAK- Direktur Keamanan Negara (KAMNEG) Badan Intelijen dan Keamanan (BIK) Polri Brigjen Pol Umar Effendi beberapa waktu yang lalu pada acara Halaqah Kebangsaan dengan tema Optimalisasi islam Wasatiah dalam mencegah ekstimisme dan terorisme yang disiarkan di kanal youtube MUI menuai berbagai macam reaksi dari kalangan aktivis mahasiswa karena dinilai tendensius dan terkesan menebar fitnah untuk ummat islam.
Dalam merespon hal ini Ketua Badko HMI Kalbar Abdul Muiz mengatakan bahwa Institusi Polri tidak sepatutnya mengeluarkan pernyataan tanpa data yang dipaparkan.
“Kami kecewa dengan Polri, karena sekelas Polri institusi bergengsi di negara ini kenapa berani mengeluarkan pernyataan tanpa dibarengi dengan data,”kata Abdul Muiz Kepada Kabarbaru.co (4/2/2022).
Selain itu, Ia juga menjelaskan bahwa tidak sepatutnya Polri melakukan hal tendensius kepada ummat islam seperti ini. Sebab hal ini akan menimbulkan gejolak di kalangan masyarakat, khususnya ummat islam. Ia juga mendesak Polri agar segera memaparkan data terkait masjid yang terpapar radikalisme agar tidak terjadi kegaduhan dikalangan ummat islam.
“Kami Badko HMI Kalbar mendesak Direktur Keamanan Negara (KAMNEG) Badan Inteliien dan Keamanan (BIK) untuk segera merilis data yang disembunyikan, atau yang belum disampaikan kepada masyarakat, agar ummat islam tidak merasa difitnah selain itu hal ini juga dapat memperbaiki nama baik kepolisian itu sendiri, kalau memang data itu tidak disampaikan kepada masyarakat, maka jangan salahkan masyarakat kalau menyebut Polri sebagai tukang Fitnah,”jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa Masjid tempat ibadah umat Islam yang ingin melakukan peribadatan.
“Masjid tempat Ibadah Umat Islam bukan sarang teroris atau radikalisme ini yang harus digaris bawahi. Dan jangan sampai menimbulkan Respon kurang baik dari Ummat Islam,” pungkasnya.