Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Dedy Mulyadi: Kasus Penipuan Investasi Mobil Harus Diungkap

kabarbaru.co
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi (Foto: Dok/Istimewa).

Jurnalis:

KABARBARU, JAKARTA – Anggota DPR RI Dedi Mulyadi minta aparat penegak hukum untuk segera menuntaskan kasus penipuan dengan modus investasi mobil yang mayoritas korbannya karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

“Saya menerima laporan di lingkungan PT KAI ada kasus penipuan dengan modus investasi mobil. Mayoritas korbannya karyawan PT KAI,” kata Dedi, di Purwakarta, Rabu.

Jasa Pembuatan Buku

Perusahan bernama jaringan bisnis melakukan penipuan dengan modus investasi mobil di mana cukup mayoritas korban pegawai PT KAI.

Jika mereka menjadi peserta, maka mereka akan mendapatkan mobil bekas dengan harga jauh di bawah harga pasaran. Dengan syarat mereka menyimpan uang puluhan sampai ratusan terlebih dahulu dan menunggu waktu beberapa tahun hingga mendapatkan mobil yang diinginkan.

Dalam pengakuannya, mayoritas korbannya polisi khusus kereta, kasus ini sudah dilaporkan ke pihak polisian beberapa bulan yang lalu.

Menerima laporan penipuan modus investasi mobil terusebut ia kaget, lantaran korban yang menjadi peserta sangat banyak dan jika di total mencapai puluhan miliar.

Dan yang sangat memprihatinkan, sejumlah pegawai PT KAI yang meminjam uang ke bank untuk bisa berinvestasi mobil tersebut. Tapi sampai saat ini uang lenyap dan mobil yang diinginkan tak kunjung datang.

Dedi menyampaikan ada dua kemungkinan kategori kasus tersebut, yakni wanprestasi pengelolaan keuangan atau investasi bodong.

“Kita mendorong agar menjadi sesuatu yang terbuka agar perusahaan bertanggung jawab dan penegak hukum terus mengungkap, karena pesertanya ada yang sampai pinjam bank untuk diikutsertakan dalam usaha ini, tapi sekarang tidak jelas uangnya,” katanya.

Salah seorang koordinator korban investasi mobil bodong, Dwi mengaku sempat mengajak keluarga dan saudaranya untuk mengikuti investasi mobil tersebut sehingga dirinya mengalami kerugian lebih dari Rp300 juta.

Jaringan bisnis itu sendiri awalnya ditawarkan oleh temannya sesama karyawan PT KAI. Usut punya usut ternyata investasi mobil tersebut dijalankan sendiri oleh isteri karyawan itu.

Ia menjelaskan para peserta hanya menyimpan uang dan menunggu beberapa tahun untuk mendapat mobil bekas dengan harga murah.

Namun, karena tergiur ia tidak sempat mengambil mobilnya. Saat giliran mendapat mobil, tidak diambil karena lebih memilih memutarkan uangnya lagi di investasi itu.

Jaringan bisnis ini menawarkan pembelian mobil bekas di bawah harga pasaran. Konsumen atau peserta menyimpan uang dengan nominal sesuai mobil yang diinginkan. Peserta harus menunggu beberapa tahun untuk mendapatkan mobil itu.

“Jadi jaringan bisnis ini awalnya membeli mobil baru, kemudian direntalkan ke perusahaan atau instansi. Nah, saat masa rentalnya itu habis, mobil itu ditawarkan kepada peserta,” kata Dwi.

Perusahaan jaringan bisnis ini berkantor di Surabaya, sedangkan pemiliknya ada orang Bekasi. Namun kini rumah pemiliknya sudah disita warga setempat yang  menjadi peserta investasi.

Korbannya diakui sangat banyak. Jika dinominalkan, uang para korban mencapai puluhan miliar miliar.

Dwi mengaku sudah melaporkan kasus tersebut ke Bareskrim Mabes Polri, tapi dilimpahkan ke Polda Jabar. Kini kasus itu tengah ditangani Polda Jabar.

“Semoga saja dapat terungkap. Kami melapor kepada Pak Dedi Mulyadi agar bisa mendorong pengungkapan kasusnya, karena ini tidak semata-mata berkaitan dengan pidana, tapi kami ingin uang kami kembali,” katanya.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store