35 Tahun Cap Panah Merah: Inovasi Benih Unggul untuk Masa Depan Pangan Indonesia

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – PT East West Seed Indonesia (EWINDO), produsen benih sayuran tropis hibrida dengan merek “Cap Panah Merah”, merayakan 35 tahun kiprahnya sebagai pelopor inovasi benih unggul di Indonesia. Mengusung tema “Excellence and Innovation”, perayaan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan EWINDO sebagai mitra strategis bagi jutaan petani di seluruh Indonesia.
Dalam perhelatan yang digelar di Purwakarta, EWINDO memamerkan 27 varietas unggulan hasil riset dan pengembangan terkini, sebagai bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui inovasi berkelanjutan.
Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) H. Arief Prasetyo Adi, S.T., M.T., Ph.D. (h.c) Deputi Bidang Karantina Tumbuhan Ir. Bambang, M.M. Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian Dr. Inti Pertiwi Nashwari serta akademisi dan petani dari berbagai daerah.
Dalam sambutannya, Rachmat Pambudy menekankan pentingnya sektor pertanian dalam pembangunan nasional.
“Kita berharap pertanian dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional serta sumber daya unggulan bangsa. Saya mengapresiasi EWINDO atas perannya dalam mendukung tercapainya swasembada dan kemandirian pangan nasional,” ujarnya Rabu (14/5)
Senada dengan itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa benih merupakan fondasi dari ekosistem pangan.
“Benih adalah bagian paling krusial dari ekosistem pangan. EWINDO telah membuktikan komitmennya terhadap peningkatan produktivitas dan keberagaman pangan nasional melalui pengembangan benih unggul berbagai jenis sayuran,” jelasnya.
Selama 35 tahun, EWINDO telah bermitra dengan lebih dari 17.000 petani dan 35.000 polinator untuk memproduksi benih sayuran unggul, membantu lebih dari 2,2 juta petani hortikultura dari total sekitar 7 juta petani di Indonesia. Produk-produknya dirancang untuk menjawab tantangan iklim tropis, serangan hama dan penyakit, serta peningkatan permintaan terhadap pangan berkualitas.
“Perjalanan kami selama tiga setengah dekade ini mencerminkan dedikasi untuk terus menjadi sahabat petani Indonesia. Kami percaya bahwa benih unggul dan teknologi modern adalah kunci mewujudkan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan,” ujar Glenn Pardede, Managing Director EWINDO.
EWINDO juga meluncurkan 27 varietas unggulan baru, termasuk Melon DAVINA F1, Terong M 72 F1, Tomat MARTA 54 F1, dan Kacang Panjang GUARDA. Tak hanya itu, varietas strategis seperti bawang merah MERDEKA F1 dan cabai TANGGUH F1 dikembangkan untuk memperkuat ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi harga pangan.
Seluruh varietas tersebut menambah portofolio lebih dari 400 varietas yang telah dikembangkan dan digunakan oleh petani selama 35 tahun terakhir. Fokus pengembangan mencakup produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, kesesuaian dengan preferensi pasar, umur panen yang lebih pendek, dan hasil maksimal. Distribusi benih juga dilakukan melalui jaringan nasional yang menjamin ketersediaan sepanjang musim tanam.
Dalam perayaan ini, EWINDO juga meresmikan fasilitas riset terbaru sebagai wujud komitmen terhadap inovasi jangka panjang. Dengan teknologi marker-assisted breeding dan double haploid, proses pemuliaan varietas menjadi lebih cepat dan akurat.
Laboratorium biomolekuler turut menjamin kemurnian genetik benih, sementara uji biokimia dilakukan untuk menghasilkan sayuran bernutrisi tinggi seperti tomat tinggi likopen, labu kaya beta-karoten, dan paria dengan kandungan antidiabetik.
Tak hanya menghadirkan teknologi, kegiatan ini juga menjadi ajang interaksi antara petani dan para ahli EWINDO. Petani mendapatkan edukasi tentang teknik budidaya modern serta pengendalian hama dan penyakit, sekaligus berbagi pengalaman dengan sesama petani dari berbagai daerah.
“Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan, kami siap melangkah ke dekade berikutnya bersama petani Indonesia, untuk membangun masa depan pangan yang lebih tangguh, sehat, dan menyejahterakan,” tutup Glenn Pardede.