Profil Muhamad Erfan Apriyanto, Serial Entrepreneur yang Juga Filantropi Indonesia

Jurnalis: Wafil M
Kabar Baru, Enterpreneur – Pengusaha muda di multi-bidang industri, Muhamad Erfan Apriyanto resmi membukukan kerjasama strategis dengan beberapa kolaborator baik di bidang kesehatan, pertanian, hingga energi terbarukan. Sebagaimana terangkum kinerjanya dalam laman media sosial pribadinya di instagram @erfancorner. Ia merupakan serial entrepreneur sekaligus seorang filantropi yang namanya masyhur di dalam negeri dan forum global.
Lantas, siapakah Muhamad Erfan Apriyanto di kancah Nasional? Berikut profil, keluarga, dan daftar bisnis Anthony Tjipto yang menarik untuk diketahui.
1. Profil Muhamad Erfan Apriyanto
Muhamad Erfan Apriyanto merupakan pengusaha muda kelahiran 1995 yang menekuni banyak bidang industri, ini sejalan dengan background dirinya yang memang seorang Industrial Engineer. Setidaknya Erfan memimpin sebagai Presiden Direktur di 3 perusahaan utamanya yang bermarkas di SCBD. Ia menahkodai PT. Visi Indonesia Maju (VIMA), Akselerasi Indonesia Maju (AIMA) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia (TPBI). Ia juga sering diundang sebagai seorang juri dan mentor dalam beberapa program nasional yang diselenggarakan sejumlah kementerian seperti Kemenparekraf, Kemenperin hingga Kemendag.
Pria yang akrab disapa Erfan, memang memiliki banyak portofolio bisnis. Salah satunya bisnis dibidang digital, pertanian, kesehatan dan energi terbarukan yang dijalankan melalui ketiga perusahaannya diatas tersebut. Dalam bidang digital, ia merupakan seorang Master Big Data dari kampus nomor wahid di Amerika Serikat. Mengutip laman media sosialnya, ia juga menyandang gelar Master Black Belt untuk Six Sigma di ranah industri dan manufaktur hingga sekarang.
Namun, dibalik ketajaman insting bisnisnya. Erfan juga seorang Filantropi yang kerap satu panggung dengan lembaga filantropi asing, seperti Rockefeller Foundation hingga Rothschild Foundation sebagaimana ketika ia menghadiri COP 28 di Dubai tahun 2023 lalu yang membahas isu perubahan iklim. Melalui Indonesia Maju Foundation (IMF) atau Pusat Strategi dan Akselerasi Pembangunan Indonesia Maju ia telah membuktikan dirinya bahwa memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan, perubahan iklim dan kepemudaan.
2. Keluarga Muhamad Erfan Apriyanto
M. Erfan Apriyanto, lahir di Kebumen dan dibesarkan seorang diri oleh ibunya. Diketahui melalui unggahannya, ia terlahir kembar. Namun, ayahnya meninggal tak lama usai ia dan adiknya terlahir, karena komplikasi gagal ginjal dan jantung yang diderita mendiang ayahnya.
Tak lama, agar mampu menghidupi Erfan dan adiknya, sang ibu hijrah ke Jakarta tak lama usai peristiwa tersebut. Bisa dikatakan masa kecil Erfan penuh dengan keprihatinan, namun ia juga beruntung karena sejak sekolah dasar hingga jenjang universitas, selalu mendapatkan beasiswa karena prestasinya. Ia pernah menjuarai MTQ dan beberapa Olimpiade, seperti bidang Kimia, Astronomi, Matematika dan Komputer pernah diraihnya di masa sekolah menengah pertama dan atas.
Wajar, jika sejak menengah atas ia sudah bisa mandiri dan membiayai dirinya sendiri hingga sarjana. Erfan memulai bisnis pertamanya dengan mendirikan PT pertamanya di usia 18 tahun bersama kawan kongsinya. Meski akhirnya bubar, itu menjadikan dirinya belajar lebih untuk mengelola perusahaan secara akuntabel. Ini terbukti ketika 2015 lalu, ia menjadi pembicara dalam Asia Pacific Business Forum (APBF) di United Nations ESCAP.
Pria yang memiliki prinsip hidup “Buy the futures, with the present value” ini tidaklah dibesarkan dari keluarga yang kaya raya, mapan atau berkecukupan. Karena ketika kecil, Erfan diadopsi dan diangkat anak oleh seorang Direktur Utama Bank BUMN sejak 1998 karena keterbatasan ekonomi sang ibu dan kala itu Indonesia didera krisis ekonomi, sehingga memaksa keadaan yang tak memungkinkan sang ibu menghidupi anak kembarnya tersebut.
3. Perjalanan Waktu Seorang Erfan
Ketika beranjak dewasa dan mulai sanggup mandiri, di usia 16 tahun Erfan memutuskan hijrah ke Kota Kembang, Bandung untuk menempuh pendidikan sarjana nya di Institut Teknologi Bandung berkat kemenangannya di Olimpiade Kimia saat SMA, namun akhirnya ia mundur karena alasan yang enggan disebutkannya. Pada tahun berikutnya, ia akhirnya berkuliah di Institut Teknologi Telkom (kini Telkom University) dengan menempuh studi Teknik Industri yang malah membuatnya jatuh cinta dan makin mengasah kemampuan dirinya hingga piawai di lintas industri.
Saat kuliah, selain berkongsi bisnis dengan kawannya, ia juga mendirikan yayasan pertamanya dimana sejak saat itu ia mulai mengambil anak anak terlantar di pinggirian Kabupaten Bandung hingga akhirnya ia buatkan asrama dan sekolah PAUD bagi anak anak dari zona merah tersebut. Itulah yang mengantarkannya di undang Perserikatan Bangsa Bangsa untuk menceritakan kisahnya di podium pemimpin dunia tersebut.
Kini, ia banyak memberi kontribusi bagi bangsa Indonesia dengan membangun kawasan Indonesia Timur untuk dapat #MerdekaAir dalam arti sesungguhnya. Ia kerap menyematkan tagar #MembangunTanpaAPBN sebagai bentuk sindiran atas ketidakmampuan pemerintah menyelesaikan masalah vital di tengah masyarakat yang amat membutuhkan.
Itulah sekilas profil Muhamad Erfan Apriyanto yang dikenal sebagai pebisnis dan filantropi saat ini.