Pertemuan Bilateral : Presiden Joko Widodo Bertemu Prancis, Australia dan Turki
Jurnalis: Alberto Salim
KABARBARU, INTERNATIONAL – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Roma, Italia sejak Sabtu (30/10) hingga Minggu (31/10) ini. Dari serangkaian agenda kemarin, ada beberapa hasil pertemuan Jokowi dengan sejumlah kepala negara, mulai dari Australia, Prancis, hingga Turki.
Pertama, Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Dalam pertemuannya, ia membahas soal kebijakan pemulihan ekonomi bagi kedua negara.
Salah satunya dengan pembukaan akses pariwisata menggunakan sertifikasi vaksin Covid-19 yang diakui olehh sejumlah negara (vaccinated travel lane/VTL). Selain itu, Jokowi juga berterima kasih kepada Australia karena telah memberikan bantuan vaksin covid-19 sebanyak 10,5 juta dosis pada pekan lalu.
“Mudah-mudahan VTL dan pengakuan sertifikat vaksin dapat segera diselesaikan,” ungkap Jokowi dalam keterangan resmi, Sabtu (30/10).
Kedua, kepala negara bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Keduanya membahas soal pemulihan dan transformasi ekonomi melalui energi hijau atau energi baru terbarukan (EBT).
Hal ini sejalan dengan komitmen yang pernah diucapkan Indonesia dalam Perjanjian Paris, di mana emisi karbon ditargetkan mencapai nol persen pada 2060.
Untuk mengejar target tersebut, pemerintah gencar melakukan transformasi energi dan melakukan mitigasi pada perubahan iklim.
Salah satunya dengan mencegah penebangan hutan (deforestasi) dan pencemaran dari kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Jokowi mengklaim kasus penebangan hutan juga menurun di Tanah Air.
“Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam tiga tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia,” ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengklaim kasus karhutla di Indonesia kini mencapai titik terendah dalam 20 tahun terakhir, padahal menurutnya, kasus serupa justru tengah meningkat di negara lain. Tak ketinggalan, ia juga mengundang Prancis untuk mengalirkan investasi di bidang energi di Indonesia.
Ketiga, Jokowi bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Pada pertemuan ini, kedua pemimpin negara membahas soal rencana Erdogan mengunjungi Indonesia pada Januari atau Februari 2022.
Kunjungan dalam rangka memperkuat kerja sama kedua negara, termasuk membahas soal Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Turki (Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement/IT-CEPA).
“Tentu akan sangat baik jika IT-CEPA menjadi salah satu deliverable dari kunjungan Bapak Presiden tahun depan,” ucap mantan Gubernur DKI gus Jakarta itu.