Perhatikan Petani dan Nelayan Indramayu, Dewa Bersama Bupati Nina Upayakan Normalisasi Sungai Hingga Peninggian Jembatan
Jurnalis: Nurhidayat
Kabar Baru, Indramayu – Anggota DPR RI Dedi Wahidi menaruh perhatian lebih kepada para petani dan nelayan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dewa terus mengupayakan normalisasi sungai hingga peninggian jembatan untuk memudahkan akses air.
Itu terlihat saat kunjungan kerja Dedi Wahidi bersama Bupati Indramayu, Nina Agustina dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Tobroni, di sejumlah titik di Indramayu, Selasa (17/9/2024).
Pada kesempatam tersebut Dewa, sapaan Dedi Wahidi, didampingi Pimpinan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWS CC) dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Dki Jakarta-Jawa Barat.
Kepada awak media, anggota Komisi V DPR RI itu mengatakan bahwa sebagai wakil rakyat dirinya menerima berbagai aspirasi dari masyarakat. Seperti para petani di Indramayu yang banyak menyampaikan keluhan mengenai tersumbatnya saluran air diakibatkan perlunya peninggian jembatan.
“Hari ini kita tadi lihat semua kondisinya dan langsung dicatat sama BBWSCC dan karena posisinya di jalan nasional, itu juga perlu koordinasi dengan B2PJN DKI-Jabar yang hari ini hadir,” ujar Dewa.
Beberapa titik yang dikunjungi Dewa dan rombongan diantaranya Kecamatan Krangkeng, Karangampel, Juntinyuat, Balongan dan Kecamatan Indramayu.
Di Desa Singakerta Kecamatan Krangkeng, Dewa meninjau kondisi jembatan yang sudah ambles hingga mengakibatkan saluran air yang menyempit. Masyarakat dan Kepala Desa setempat mengusulkan agar dilakukan peninggian jembatan.
“Itu bangunannya juga sudah tua dibangun dari jaman Belanda maka harus segera diperbaiki,” ujar politisi PKB tersebut.
Tak jauh dari lokasi yang pertama, Dewa kemudian meninjau kondisi sungai di Desa Luwunggesik yang perlu dilakukan normalisasi. Sungai tersebut telah mengalami sedimentasi atau pendangkalan sehingga kerap menjadi penyebab banjir saat debit air tinggi.
Kunjungan kemudian dilanjutkan menuju Kecamatan Karangampel dan Juntinyuat. Dewa melihat kondisi yang tidak jauh berbeda di jembatan yang berada di Desa Karangampel Kidul dan Desa Juntikebon, Juntinyuat.
Dua jembatan tersebut perlu dilakukan peninggian untuk memudahkan akses air bagi petani dan menghindari banjir saat musim hujan.
Masih di Juntinyuat, Dewa meninjau kondisi sungai Gabus yang juga mengalami pendangkalan. Kondisi ini menyulitkan akses kapal nelayan yang keluar masuk melalui sungai tersebut.
Dewa pun berkomitmen untuk segera mengupayakan normalisasi sungai guna membantu nelayan setempat.
“Ini baru kita usulkan nanti biar dikaji sama BBWSCC dan semoga bisa secepatnya dinormalisasi,” ujar Dewa.
Kunjungan kemudian dilanjut ke Kecamatan Balongan untuk meninjau pintu air sungai Prawira Kepolo di Desa Gelarmendala. Pintu air tersebut tidak maksimal membendung air sehingga pemanfaatannya kurang optimal untuk kebutuhan petani.
Terkakhir, Dewa melihat fasilitas pompa air di Desa Dukuh, Kecamayan Indramayu yang diadakan secara swadaya oleh masyarakat setempat. Pompa air tersebut beroperasi 24 jam penuh untuk memenuhi kebutuhan air bagi 100 hektar lahan sawah warga.
“Ini PR kita semua, Indramayu ini daerah pertanian tapi posisinya di hilir sehingga potensi sedimentasi ini sangat tinggi,” ujar Dewa.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BBWS CC, Agus Dwi Kuncoro, menyatakan siap melaksanakan usulan dari masyarakat melalui Anggota DPR RI Dedi wahidi. Terkait sedimentasi sungai pihaknya secara bertahap sudah mulai normalisasi beberapa titik sungai.
“Senin kemarin kami sudah turunkan alat berat dan kita masih ada waktu sampai Desember untuk tahun anggaran 2024,” ujar Agus.
Adapun mengenai peninggian jembatan pihaknya akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan B2PJN DKI-Jabar. BBWSCC, kata Agus, telah memiliki konsep dan akan dipertimbangkan bersama baik daei sisi pembiayaan maupun dampak yang ditimbulkan.
“Untuk jembatan ini karena posisinya berasda di jalan nasional nanti kita koordinasikan dulu agar pada saat pengerjaan efektif efisien,” ujar Agus.
Kepala BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat, Sjofva Rosliansjah, menambahkan, pada prinsipnya ia siap melakukan peninggian jalan, namun perlu dilakukan kajian dampak agar tak merugikan warga di sekitar. Dampak tersebut diantaranya, ketika dilakukan peninggian jembatan bisa berakibat menutup rumah atau tempat usaha warga sekitar.
“Itu makanya kita kaji dulu, atau kalau tidak ditinggikan bisa kita tambah kedalaman sungainya, kita bersihkan sampahnya, intinya kita upayakan solusi terbaiknya” ujar Sjofva.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina menyambut baik upaya yang dilakukan Anggota DPR RI, Dedi Wahidi. Kolaborasi dan sinergi sangat diperlukan untuk membangun daerah.
“Saya sangat senang sekali tentunya kolaborasi ini sangat membantu pemerintah daerah, karena membangun Indramayu tidak bisa dilakukan sendiri dengan keterbatasan APBD juga. Alhamdulillah terimakasih Pak Dedi Wahidi,” ujar Nina. (*)