Jadi Solusi Pasokan Air untuk Pertanian, Anggota DPR RI Dedi Wahidi Tinjau Proyek Revitalisasi Bendung Salamdarma Indramayu
Jurnalis: Nurhidayat
Kabar Baru, Indramayu – Anggota Komisi V DPR RI, Dedi Wahidi meninjau proyek revitalisasi Bendung Salamdarma di Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (21/9/2024).
Proyek revitalisasi Bendung Salamdarma merupakan bagian dari paket pekerjaan No Regret DI. Jatiluhur dengan total anggaran sebesar Rp130 Miliar.
Pada kesempatan tersebut, Dedi Wahidi atau Dewa mengatakan, revitalisasi Bendung Salamdarma menjadi solusi atas persoalan pasokan air untuk kebutuhan pertanian.
“Selama ini memang tidak maksimal untuk pasokan air yang mengalir ke irigasi,” ujar Dewa.
Dewa mengungkapkan, Kabupaten Indramayu sebagai daerah lumbung pangan nasional dengan produksi padi terbesar nomor 1 di Indonesia, harus terus dipertahankan. Terlebih masalah pasokan air, yang menjadi kebutuhan dasar untuk 125 ribu hektar lahan persawahan.
“Produksi padi Indramayu seperti kita tahu, yaitu 1,8 juta ton per tahun, prestasi ini jangan sampai turun dan kalau bisa kita tingkatkan,” ujar Dewa.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Mochammad Dian Al Ma’ruf, menjelaskan, proyek revitalisasi Bendung Salamdarma meliputi 2 pekerjaan utama. Yakni pembangunan syphon dan desilting basin atau kantong lumpur.
Syphon atau saluran air di bawah sungai, dibangun untuk mengatasi kekurangan suplai air untuk irigasi saluran induk bugis. Sedangkan kantung lumpur dibutuhkan guna mencegah pendangkalan sungai atau sedimentasi.
“Ketika lumpur ini kita tampung di kantong lumpur, maka yang mengalir ke sungai dan irigasi adalah murni air dan ini solusi untuk mengurangi pendangkalan,” ujar Dian.
Dijelaskan Dian, selain kualitas air yang lebih baik dan meningkatkan kinerja jaringan irigasi, revitalisasi Bendung Salamdarma juga menghemat biaya pemeliharaan saluran jaringan irigasi.
Manfaat dari revitalisasi Bendung Salamdarma dipastikan akan menjaga ketersediaan air untuk 35 ribu hektar sawah. 24 ribu hektar sawah di Indramayu dan 11 ribu hektar sawah di Subang. Ini juga sekaligus akan menambah masa tanam dari 2 kali menjadi 3 kali masa tanam dalam setahun.
“Suplai air terjaga karena suplesi saat musim kemarau dari saluran Tarum Timur dapat optimal dialirkan ke saluran bugis, maksimum bisa mencapai 28 meter kubik per detik,” ujar Dian.
Dian menambahkan, revitalisasi Bendung Salamdarma yang dimulai sejak tahun lalu, direncanakan akan rampung pada akhir tahun 2024 ini.
Pekerjaan No Regret DI. Jatiluhur sendiri selain di Indramayu, juga berlangsung di Kabupaten Karawang dan Subang. Di Karawang, BBWS Citarum membangun Emergency Spilway di Bendung Barugbug. Sedangkan di Subang, BBWS Citarim membangun Bendung Gadung dan modernisasi pintu air. (*)