Festival Gandrung Mulasara Panen Karya: DPRD Purwakarta Dorong Produk Sekolah Jadi Ikon Daerah
Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta (Disdik Purwakarta) sukses menyelenggarakan Festival Gandrung Mulasara Panen Karya di Bale Atikan, Jalan Purnawarman Timur, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Purwakarta. Acara ini menjadi wadah bagi sekolah-sekolah untuk memamerkan hasil inovasi mereka, termasuk produk unggulan berbasis daur ulang (greencycle) dan makanan berbahan lokal.
Anggota DPRD Purwakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Komisi IV, Ricky Syamsul Fauzi, mengapresiasi penuh kegiatan ini. Menurutnya, festival ini tidak hanya membentuk kreativitas peserta didik, tetapi juga berpotensi melahirkan produk unggulan daerah yang dapat mendukung perekonomian Purwakarta.
“Ini adalah kegiatan positif yang menghasilkan produk unggulan dari sekolah-sekolah, terutama dari program Tatanen di Bale Atikan. Produk daur ulang dan hasil pertanian yang diolah peserta didik sejak dini bisa menjadi kebanggaan Purwakarta. Kami di DPRD sedang menyusun Raperda tentang penguatan dan pengembangan produk unggulan daerah untuk mendukung kegiatan seperti ini,” ungkap Ricky. Kamis 26 Desember 2024.
Menanamkan Hilirisasi dan Kemandirian Ekonomi
Ricky menjelaskan bahwa penguatan produk unggulan daerah tidak hanya berhenti pada tahap produksi, tetapi juga harus melibatkan hilirisasi. Menurutnya, anak-anak peserta didik sudah diajarkan sejak dini untuk menanam, mengolah, hingga menghasilkan produk bernilai jual.
“Saya yakin, pada tahun 2045, generasi Alpha dan Beta yang hari ini masih bersekolah di SD dan SMP akan mampu memperkuat sistem ekonomi Purwakarta. Dengan hilirisasi yang berjalan baik, kita akan memiliki produk-produk unggulan yang mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan hukum, seperti sertifikasi, perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), dan izin halal untuk memastikan kualitas dan keamanan produk. Hal ini, menurut Ricky, akan memberikan daya saing bagi produk-produk sekolah Purwakarta di pasar bebas.
Kolaborasi untuk Branding dan Pemasaran
Ricky mengusulkan kolaborasi antara OPD terkait, seperti Dinas Pendidikan, DKUPP, dan Disporaparbud, untuk memaksimalkan potensi produk unggulan. Ia mencontohkan keberhasilan branding Sate Maranggi yang pernah diinisiasi oleh Bupati Dedi Mulyadi, sehingga menjadi ikon kuliner Purwakarta hingga ke tingkat internasional.
“Purwakarta memiliki potensi besar di sektor kuliner. Kita mungkin sulit bersaing dengan Kota Bandung di bidang fesyen atau dengan Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam pariwisata alam, tetapi melalui kuliner, Purwakarta bisa menjadi ikon. Produk makanan berbahan lokal yang saya lihat tadi, seperti dari pelepah pohon pisang dan jahe, memiliki nilai jual yang tinggi jika dikemas dengan baik,” jelasnya.
Ia juga menyoroti perlunya pendampingan berkelanjutan dari UMKM dan pihak terkait dalam hal produksi, pengemasan, dan pemasaran.
“Dinas terkait harus memastikan produk ini layak dijual di pasar bebas. Pendampingan UMKM untuk desain kemasan, pemasaran, dan distribusi sangat diperlukan agar produk kita menarik dan kompetitif,” tegas Ricky.
Kuliner Sebagai Daya Tarik Utama Purwakarta
Menurut Ricky, fokus pada kuliner dapat menjadi strategi jitu untuk mempromosikan Purwakarta di kancah nasional dan internasional.
“Sektor kuliner adalah pasar besar yang bisa dimanfaatkan Purwakarta. Kita perlu menciptakan branding yang kuat agar produk-produk kita dikenal luas, seperti yang dilakukan Kang Dedi dengan Sate Maranggi. Kolaborasi antara pendidikan, ekonomi, dan pariwisata harus berjalan sinergis untuk mewujudkan ini,” pungkasnya.
Kesimpulan
Festival Gandrung Mulasara Panen Karya tidak hanya menjadi ajang kreativitas peserta didik, tetapi juga langkah strategis untuk mendukung perekonomian Purwakarta melalui produk-produk unggulan berbasis lokal. Dengan dukungan DPRD dan kolaborasi lintas sektor, Purwakarta diharapkan dapat menciptakan produk-produk inovatif yang menjadi ikon daerah dan mampu bersaing di pasar global.