Dukung Kemajuan Budaya Indonesia, Museum NTB Gelar Pameran Temporer

Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani
Kabar Baru, Mataram – Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) membuka pameran temporer bertema Kenang-Kenangan dari Seribu Tahun. Pameran ini diinisiasi karena NTB merupakan tempat persilangan kebudayaan dan persilangan perdagangan internasional sejak 1000 tahun yang lalu.
Banyaknya keramik yang tersebar di seluruh NTB menunjukan bahwa silang budaya itu membawa keramik dari ribuan kilometer dan tersimpan dengan baik di Museum Negeri NTB.
Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam, MH., dalam press release, Rabu (13/12/2023), menjelaskan, perjalanan seribu tahun keramik mencerminkan bahwa Masyarakat NTB adalah warga dunia yang dinamis, terbuka, dan toleran.
Dalam menampilkan keindahan tersebut, Museum NTB berkerja sama dengan Kurator Senior MAGNT, James Bennet, Ph.D., dari Australia mengungkap bahwa hal ini merupakan suatu kebanggan bagi museum dapat memamerkan koleksi dengan seorang curator yang mempunyai standar pelaksanaan internasional yang belum pernah dilakukan oleh Museum Negeri NTB.
Adapun jumlah koleksi yang dipamerkan berjumlah 170 buah yang terdiri dari keramik, wastra dan naskah lontar.
Dalam pelaksanaan ini pameran dibagi menjadi lima tema yaitu, Cerita Bisu dari Masa Lalu, Harta dari Laut, Keramik Pada Zaman Rempah-Rempah di Nusa Tenggara Barat, Dari Mana Seniman Keramik Mencari Inspirasi? Sangat Asing Tetapi Akrab di Mata.
“Sutau kebanggaan Museum Negeri NTB dapat menampilkan karya seni dari seluruh belahan dunia kepada Masyarakat NTB,” kata Nuralam.
Radio Republik Indonesia (RRI) hadir di lokasi pameran, ikut menikmati koleksi serta tertarik mendengar cerita pegawai tentang persiapan sebelum pameran yang memerlukan waktu sekitar dua bulan.
Hadir juga Penjabat (PJ) Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj. Lale Prayatni, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd., Kepala Bappenda Provinsi NTB Hj. Eva Dewiyani dan lainnya.
Dalam menampilkan bukti sejarah ini, Museum Negeri NTB bekerjasama dengan Kurator Senior MAGNT, James Bennett, Ph.D yang berasal dari Australia.
“Suatu kebanggaan bagi museum dapat memamerkar koleksi dengan seorang kurator yang mempunyai standar pelaksanaan internasional yang belum pernah dilakukan oleh Museum Negeri NTB,” ujarnya.
Sementara Kurator MAGNT, James Bennett, mengungkapkan, jika interaksi masyarakat NTB di masa lampau cukup luas.
Dari hasil kurasi yang dilakukan pihaknya, banyak keramik atau bukti -bukti sejarah menunjukkan, jika NTB 1.000 tahun lampau menjadi tempat persilangan kebudayaan dan persilangan perdagangan internasional.
Dicontohkannya seperti kendi berhias yang berasal dari takalar Sulawesi Selatan (1900-1950), piring gerabah berasal dari Malaysia (hasil eskavasi laut Selat Gelasa (tahun 1700-1800).
Kemudian temuan keramik di Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, guci dari Fujian China (1200-1400l di Kampung Jangkih Jawa, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah. Ada juga piring yang berasal dari Fujian China, hasil eskavasi laut Selat Gelasa (1700-1800).
Ada juga piring besar dari Fujian China (1200-1400), kendi susu dari Jepang, tahun 1676-1725. Pengunjung juga bisa melihat tempayan dari Thailand (1400-1500), botol dari Thailand (1500-1600). Dan berbagai macam koleksi lainnya.
Menurutnya, temuan barang -barang masa lampau di beberapa lokasi di Pulau Lombok, karena meletusnya Gunung Samalas dan terbaliknya kapal kapal yang membawa barang berharga di Selat Lombok atau di perairan NTB bagian utara.
Sementara Pj Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj. Lale Prayatni memberikan apresiasi pada pihak Museum Negeri NTB yang telah menggelar pameran temporer ini.