Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Anggaran Ketahanan Pangan Tahun 2023-2024 Desa Bagorejo Banyuwangi Diduga Ada Kejanggalan, APPM Siap – Siap Lapor APH

M. Rofik Azmi, Ketua Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat (APPM) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. (Foto: Dokumentasi/Kabarbaru).

Jurnalis:

KABAR BARU, BANYUWANGI – Anggaran program ketahanan pangan tahun 2023-2024 Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diduga ada kejanggalan.

Hal tersebut disampaikan oleh M. Rofik Azmi, Ketua Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Banyuwangi (APPM) pada Kamis, (9/1/2025).

Jasa Penerbitan Buku

“Kami menilai anggaran program ketahanan pangan Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, Banyuwangi, ini ada yang janggal,” kata pria yang akrab disapa Rofik.

Kata Rofik, anggaran ketahanan pangan Desa Bagorejo, ini di anggarkan dua tahun berturut – turut yakni Tahun 2023 dan 2024 dan anggaranya sama.

“Anggaran dua (2) tahun berturut – turut itu totalnya kurang lebih sekitar Rp 400.000.000 (Empat ratus juta),” katanya.

Setelah kami turun kelapangan dan melakukan ful data, analisa kami ada kejanggalan dalam pelaksanaan pembangunan lapak pasar yang dianggarkan dari Dana Desa (DD) melalui program ketahanan pangan tersebut.

“Untuk itu, kita akan laporkan dugaan kejanggalan anggaran tersebut kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini Polresta Banyuwangi, dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi,” paparnya.

Menurut Rofik, kenapa hal ini harus segera dilaporkan ke APH, karena APPM sangat mendukung dan mensuport program presiden Prabowo, untuk memberantas korupsi di Negara Indonesia.

“Ingat dengan pesan Presiden Prabowo, agar melaporkan segala bentuk tindakan dugaan korupsi kepada APH. Insya Allah hari Senin, 13 Januari 2025, kita masukan laporan kita ke Polresta dan juga Kejari Banyuwangi,” tegas Rofik, Ketua APPM yang berkantor di Dusun Lidah, Desa Gambiran Banyuwangi, Jawa Timur.

Sementara Sutarji, Kades Bagorejo, Kecamatan Srono, saat dikonfirmasi membenarkan adanya usulan program ketahanan pangan di desanya.  Bahkan dirinya yang didampingi Sekretaris Desa (Sekdes) juga menyebut jika pembangunan dua (2) kios pasar itu merupakan dana dari anggaran ketahanan pangan.

“Kami menganggarkan untuk ketahanan pangan pada tahun 2023 dan 2024” katanya. Kamis, (9/1/2025) saat ditemui dikantornya.

Kepada wartawan Sutarji, mengaku jika dua anggaran berturut – turut itu kurang lebih totalnya Rp 4 ratusan juta rupiah.

“Tahun 2023 kita anggarkan Rp     196.038.000 dan Tahun 2024 kita anggarkan dengan nilai yang sama yakni RP 196.038.000 ,” terangnya.

Menurut Kades Bagorejo, Kecamatan Srono, Banyuwangi, tersebut kenapa dua tahun anggaranya sama, karena bentuk bangunannya sama persis tidak ada bedanya sama sekali.

“Tahun 2023 kita bangun satu kios dengan jumlah 8 lapak. Dan tahun 2024 Pemerintah Desa (Pemdes) juga bangun di sebelahnya satu kios dengan jumlah lapak yang sama, yakni 8 lapak,” ungkapnya.

Seperti diketahui APPM Banyuwangi, menilai anggaran ketahanan pangan tahun 2023 dan 2024 Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, diduga ada kejanggalan. Atas kejanggalan tersebut rencananya APPM akan segera melaporkan kepada APH. (*)

 

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store