Telkom Dukung Transformasi Digital Industri Daur Ulang di Kawasan Timur Indonesia

Jurnalis: Zuhri
Kabar Baru, Makassar – PT Telkom Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transformasi digital dan industri berkelanjutan di kawasan Timur Indonesia. Kali ini, melalui kolaborasi strategis dengan PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), Telkom menjajaki perluasan layanan digital di sektor industri daur ulang.
Kunjungan Head of Telkom Daerah Gowa Witel Sulbagsel, Aditya Amirullah, ke pabrik PT Inocycle cabang Takalar pada Jumat (13/6), menjadi momentum penting untuk pengembangan layanan konektivitas berbasis fiber optic, khususnya layanan Astinet, guna menunjang operasional pabrik yang memproduksi serat polyester ramah lingkungan (recycled polyester staple fiber/Re-PSF).
“Kami berharap layanan Astinet yang akan ditambahkan mampu mendukung secara optimal operasional dan produktivitas perusahaan, khususnya di unit kerja Takalar yang memiliki peran penting dalam rantai produksi,” ujar Aditya Amirullah.
Lebih lanjut, Aditya menjelaskan bahwa konektivitas yang handal menjadi elemen kunci dalam mendukung efisiensi serta transformasi digital di industri daur ulang. Ia menilai, penguatan digitalisasi tidak hanya akan membantu PT Inocycle, tetapi juga membuka peluang bagi tumbuhnya industri serupa di wilayah Indonesia Timur.
Sementara itu, Manager Finance PT Inocycle, Fadilah Bochari, menyambut baik kerja sama tersebut dan mengapresiasi performa layanan Astinet yang telah digunakan selama satu dekade di unit Gowa.
“Sejauh ini layanan Astinet sudah sangat bagus dalam menunjang operasional pabrik di Gowa, dan untuk di area Pabrik Takalar juga sudah deal untuk layanan Astinet. Semoga testimoni dari Pabrik Gowa yang telah 10 tahun berlangganan dapat memberikan pengalaman konektivitas yang sama di Takalar,” terang Fadilah.
Produk Re-PSF dari PT Inocycle digunakan dalam berbagai sektor, mulai dari tekstil, otomotif, hingga konstruksi. Kolaborasi dengan Telkom menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk terus menekan jejak karbon dan meningkatkan efisiensi produksi berbasis teknologi.
Kerja sama ini diharapkan menjadi contoh bagi pelaku industri lain di kawasan Indonesia Timur untuk mengadopsi solusi digital yang ramah lingkungan, sebagai bagian dari transformasi menuju industri yang lebih hijau dan berkelanjutan.