Soal Tebu Berserakan dan Belum Tebang, Begini Penjelasan Manager PTPN 1 Kalitelepak Banyuwangi
Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Manager Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 5 Kalitelepak, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Khubul Wathoni Ahsani Taqwin, mengaku jika pihaknya sedang melakukan tebang tebu bibit untuk masa tanam 2024/2025.
Pernyataan tersebut disampaikan olehnya kepada wartawan menyusul ramainya pemberitaan soal dugaan pembiaran tebu berserakan dan banyaknya tanaman yang belum dipanen saat Pabrik Gula (PG) PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Glenmore, tutup giling.
“Kami memang masih sedang melakukan tebang tebu bibit untuk Masa Tanam 2024/2025 di lokasi kebun Kalitelepak juga kebun Mumbul,” katanya.
Kepada wartawan ia mengaku akan memberi tindakan kepada petugas dilapangan. Selain itu dirinya juga memastikan akan menebang bibit itu sampai tuntas.
“Kami pastikan tebang bibit harus tuntas, tidak ada tebangan diatas ½ meter, jika ada pasti kami beri tindakan kepada pengawas di lapang,” ujar Manager yang akrab disapa Ahsan.
Saat disinggung soal banyaknya tumpukan tebu yang belum diangkut ke Pabrik Gula, dirinya mengaku jika itu semua masih dalam proses.
“Tumpukan tebu bibit kan memang tetap proses diangkut, jika tidak selesai sore ini pasti dilanjutkan esok pagi nya untuk dibawa ke lokasi tanam PC (Plan Cane) atau tanaman tebu baru. Dan satu hal yang pasti, tebu yang ditebang saat ini adalah tebu Bibit,” terang Ahsan.
Kepada awak media Manager PTPN 1 Kebun Kalitelepak tersebut mengaku memang agak lewat umur tapi tetap dilakukan seleksi ruas agar didapatkan mata tunas terbaik.
“Salah satu ciri – ciri tebu bibit adalah masih adanya daun tebu kering (tidak diklentek) sebagai upaya menjaga kelembaban mata tunas yang akan ditanam,” paparnya.
Saat ditanya banyaknya tebu yang dipotong buang setinggi ½ meter dan masih berserakan mantan Manager PTPN 1 Kebun Kendenglembu itu menjawab jika semua akan tetap di angkut.
“Semua lasahan tetap akan diangkut untuk diseleksi sebagai bahan tanam mas. Terima kasih infonya, akan kami ingatkan lagi pada tim pengawas di afdeling,” pungkas Ahsan, melalui sambungan whastsapnya. Senin, (18/11/2024).
Diberitakan sebelumnya, selain batang tebu berserakan lantaran hanya ditebang dan tidak diangkut ke Pabrik gula PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN), diperkebunan PTPN 1 Regional 5 Kalitelepak, juga ditemukan lahan tebu yang belum selesai dipanen meski musim giling tahun 2024 sudah tutup.
Hal tersebut sontak menjadi perhatian warga setempat. Sebagian warga menilai jika dua kejadian tersebut bukti gagalnya PTPN 1 Regional 5 Kalitelepak dalam pengelolaan tanaman tebu.
Selain gagal dalam pengelolaan tebu, warga juga menilai hal tersebut bertolak belakang dengan program pemerintah tentang ketahanan pangan dan swasembada gula nasional.
“Kami menilai kebun Kalitelepak, ini telah gagal mengelola tanaman tebu,” ujar Rohman, kepada wartawan. Senin, (18/11/2024).
Kata Rohman, kenapa kami katakan demikian, terbukti dilapangan banyak tebu – tebu yang hanya ditebang tetapi tidak diangkut ke PG PT SGN Glenmore. Lalu banyak lahan tebu yang belum dipanen padahal pabrik sudah tutup giling.
“Lalu apa kalau bukan gagal dalam pengelolaan tanaman tebu,” ucapnya.
Rohman, juga mengungkapkan dalam kejadian ini dia menduga ada kerugian yang disebabkan oleh management PTPN 1 Regional 5 Kalitelepak, Banyuwangi.
“Dengan adanya tebu – tebu yang ditebang namun tidak diangkut, jelas perusahaan mengalami kerugian,” ungkap Rohman. (*)