Selamatkan Petani Cirebon dan Atasi Banjir, Dedi Wahidi Turun Tangan Perbaiki Gorong-gorong di Jalur Pantura

Jurnalis: Nurhidayat
Kabar Baru, Cirebon – Anggota DPR RI Dedi Wahidi merespon keluhan masyarakat mengenai saluran air bermasalah yang melintas di jalur pantura Cirebon, Jawa Barat. Anggota Komisi V tersebut mengupayakan perbaikan gorong-gorong demi menyelamatkan petani dari ancaman gagal panen.
Hal tersebut terlihat saat Dewa, sapaan Dedi Wahidi, meninjau lokasi saluran air di Desa Sende Kecamatan Arjawinangun, Cirebon, Selasa (25/7/2023).
“Ini sudah lama dikeluhkan masyarakat, terutama petani yang kesulitan air akibat tersumbatnya gorong-gorong,” ujar Dewa di lokasi.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula beberapa unsur terkait, yakni Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung Kementerian PUPR, Balai Jalan Nasional DKI – Jabar, Pemerintah Daerah Cirebon, anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Pemerintah desa dan warga sekitar.

Dewa menjelaskan, selain untuk menjaga produktifitas petani, juga untuk mengatasi masalah banjir saat musim penghujan. Kondisi gorong-gorong yang menyempit akibat sedimentasi tersebut telah puluhan tahun dirasakan masyarakat setempat.
“Jadi ada dua masalahnya, petani kesulitan air saat kemarau, dan warga menjadi korban banjir saat musim hujan,” ujar Dewa.
upaya perbaikan, menurut Dewa, saat ini telah menemukan titik terang. Pihaknya telah berkoordinasi dengan BBWS CC dan dipastikan akan mulai dilakukan perbaikan pada Agustus 2023.
“Sekarang ini kan masih musim panen, jadi kita tunggu katanya panennya selesai sekitar dua minggu lagi, yang pasti sebelum musim hujan kita sudah perbaiki,” ujar Dewa.
Kepala BBWS CC, Dwi Agus Kuncoro, menjelaskan, perbaikan yang akan dilakukan nantinya akan menyeluruh namun secara bertahap. Perbaikan tidak hanya pada gorong-gorong namun juga saluran irigasi yang lengsung mengarah pada areal sawah warga.
“Dengan bantuan kepala desa nantinya saluran air yang tersendat terdampak pemukiman warga juga akan dibenahi,” ujar Dwi.
Kepala Desa atau Kuwu Sende, Suma, menjelaskan, tersumbatnya gorong-gorong tersebut telah berlangsung selama kurang lebih 20 tahun. Sejak saat itu, berbagai masalah dihadapi warganya dan beberapa desa sekitar.
“Dan Alhamdulillah hari ini sudah ada kepastian, tentunya kami atas nama warga berterimaksih kepada pak Dewa telah merealisasikan aspirasi kami,” ujar Suma. (*)