Kenalan Lebih Dekat Dengan Raden Hanif, Influencer dan Investor Muda

Jurnalis: Hanum Aprilia
Kabarbaru, Jakarta – Raden Hanif, seorang investor muda yang sukses, memiliki perjalanan yang menarik dalam dunia investasi.
Motivasi awalnya sederhana, yaitu ingin meraih kebebasan finansial dan memahami konsep kekayaan yang sebenarnya.
Menurutnya, kaya bukan hanya soal memiliki uang, tetapi juga tentang bagaimana mengelola dan mengembangkan uang tersebut. Menurut Hanif, investasi adalah cara terbaik untuk melipatgandakan kekayaan secara legal dan strategis.
“Kalau kita anak muda ini nggak ada investasi, uangnya segitu-segitu aja. Misalnya habis buat konsumtif, nanti tergerus inflasi. Investasi itu seiring waktu akan tumbuh, jadi aset kita ikut naik seiring inflasi,” ujar Hanif mengenai pentingnya investasi.
Hanif mulai berinvestasi pada tahun 2019 ketika ia masih di semester tiga perkuliahan, dan awalnya karena ia melihat harga harga kedepan semakin naik, harus ada instrumen keuangan yang membuat kekayaan kita semakin meningkat. Untuk itulah ia mengikuti Sekolah Pasar Modal di IDX
Pengalaman awalnya dalam berinvestasi adalah saat ia mulai mengalihkan asetnya menjadi lembaran saham. Dari aset yang dialihkan itulah ia belajar mengelola investasi hingga akhirnya mendapat hasil yang signifikan
“Pada awalnya memang agak ragu untuk terjun di saham karena ini instrumen yang high risk. Tapi setelah ikut sekolah pasar modal dan mendapat ilmu yang cukup, aku mulai belajar dan mengembangkan modal yang ku punya”, Kata Hanif saat menceritakan awal perjalanannya di dunia saham
Perjalanan Hanif di dunia investasi penuh dengan tantangan, termasuk kerugian akibat kurangnya analisis pada tahap awal. Ia mengakui bahwa sempat mengalami kerugian ketika membeli saham Telkom di harga tertinggi tanpa melakukan analisis teknikal atau fundamental.
Namun, pengalaman ini menjadi pelajaran berharga baginya, dan kini ia selalu melakukan analisis mendalam sebelum membeli saham.
Hanif juga sempat meraih keuntungan besar dari saham BRI Syariah yang melonjak setelah merger menjadi Bank Syariah Indonesia, di mana ia mendapat keuntungan hingga puluhan juta rupiah.
Selain pengalaman manis dan pahit, Hanif juga memanfaatkan teknologi untuk mempercepat proses investasinya. Ia rajin mengikuti akun-akun Instagram terkait saham dan sering menggunakan aplikasi seperti Stockbit untuk mengikuti perkembangan terbaru di pasar.
“Aku kadang follow-follow Instagram kayak saham.id atau komunitas saham di Telegram buat analisis. Ini membantu banget buat anak muda yang nggak punya banyak waktu untuk analisis sendiri,” tuturnya.
Keberhasilan Hanif sapaan akrabnya sebagai investor muda terletak pada kesiapannya menghadapi risiko besar serta ketekunannya dalam terus belajar dan mengembangkan modalnya.
Ia juga optimis untuk terus mengembangkan investasinya di masa depan dengan target aset senilai miliaran di usia 30 tahun.