Aksi Bela Nabi Muhammad Berakhir Ribut, Massa Memaksa Masuk Kedubes India

Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
Kabar Baru, Jakarta– Aksi bela Nabi Muhamad SAW di depan kedubes India, Jakarta Selatan berakhir dengan sedikit keributan. Hal ini dikarenakan massa ingin bertemu dengan Duta Besar India di Indonesia. Yang mana mereka mengancam akan memaksa masuk jika tidak bertemu.
Dalam aksi ini langsung dipimpin oleh Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI) Muhammad Alattas. Dimana Ia mengatakan bahwa perwakilan massa ingin bertemu dengan Dubes India untuk dapat menyatakan sikap umat Islam.
“Permintaan ini gampang apa sulit? Hanya perwakilan saja yang masuk,” kata Muhammad dari mobil komando. Jum’at (17/6/2022) sore.
Ia meminta agar aparat keamanan agar bernegosiasi dengan pihak Kedubes agar perwakilan massa diizinkan masuk.
“Saya mau tanya, kalau tidak dikasih masuk mau bagaimana?” tanya Muhammad.
“Geruduk,” teriak massa.
“Kurang dengar, kurang dengar,” kata Muhammad.
“Geruduk,” teriak massa lagi.
Hingga saat ini, perwakilan massa masih bernegosiasi agar diizinkan masuk. Sementara itu, di mobil komando, beberapa orator bergantian menyampaikan orasi.
Aksi ini digelar sebagai protes terhadap pernyataan politikus partai Bharatiya Janata (BJP) di India, Nupur Sharma yang sempat mengomentari kehidupan pribadi Nabi Muhammad dalam debat TV. Pernyataannya itu pun memicu kontroversi di India.
Komentar Sharma itu dianggap sebagai bentuk penghinaan oleh umat Islam. Bahkan, banyak negara mayoritas Islam mengecam pernyataan Sharma, termasuk Indonesia.
Sharma juga sudah dipolisikan karena ucapannya tersebut sehingga menimbulkan ketegangan antarumat agama di India.
Merespons kontroversi ini, Sharma mengatakan komentarnya terkait Nabi Muhammad dilontarkan untuk menanggapi “ejekan dan rasa tak hormat” yang terus diungkapkan kepada dewa Hindu dalam debat. Ia juga menyampaikan telah menarik kembali ucapannya tersebut.