Terjerat Kasus Tiket MotoGP Mandalika, Jaringan Aktivis Nusantara Desak Wakil Ketua KPK Mundur dari Jabatannya

: Kholisin Susanto

KABARBARU, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar dilaporkan lagi ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Dia dilaporkan karena diduga melanggar etik lantaran mendapatkan fasilitas tiket MotoGP Mandalika. Menanggapi hal itu, koordinator Jaringan Aktivis Nusantara (JAN) mendesak Lili untuk memundurkan diri dari KPK.

“Demi kebaikan KPK sudah saatnya Lili ini mundur dari jabatannya, mengingat yang bersangkutan diduga melanggar etik terkait fasilitas tiket MotoGP Mandalika VIP saat menonton balapan MotoGP di Mandalika,” kata Madhon dalam keterangan persnya, Sabtu (23/4/2022).

Lebih lanjut, Madhon menjelaskan saat ini Lili juga telah terbukti melakukan pembohong publik saat melakukan konferensi pers kasus Tanjungbalai pada 30 April 2021 lalu.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh Lili menjadikannya tidak pantas memimpin lembaga anti rasuah itu.

“Dengan dibenarkan nya Lili sudah melakukan kebohongan publik, sudah sepatutnya dia mengundurkan diri dari jabatannya, saya pikir ini sudah keterlaluan dan tidak sepatutnya dilakukan oleh pejabat publik,” ujar Madhon.

Madhon berpendapat, sanksi yang diberikan Dewas KPK kepada Lili berupa pemotongan gaji 40 persen selama 12 bulan tidak cukup.

Menurut Madhon, seharusnya Lili diberhentikan atau mundur dari jabatannya mengingat yang bersangkutan menjadi beban KPK dan melakukan pelanggaran kebohongan publik.

“Selama ini dia tidak memberikan dampak positif terhadap kinerja KPK yang ada malah sebaliknya, menurut saya tindakannya melanggar etik ketika mendapatkan fasilitas VIP saat menonton balapan MotoGP, dan melakukan kebohongan publik saat melakukan konferensi pers mengisyaratkan sudah sepatutnya dia mundur dari KPK,” tutupnya.