Semakin Jaya, Direktur Bumdes Megamendung Diundang Kemendes
Jurnalis: Wafil M
KABARBARU, JAKARTA – Direktur Badan usaha milik desa (Bumdes) Megamendung Jaya Muhammad Yusup Solihatul Munawar dipercaya menjadi praktisi di acara Rapat Konvensi Standar Kompetensi Kerja Nasional Tenaga Pendamping Profesional oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi senin hingga Rabu pekan depan.
Yusup jadi satu-satunya perwakilan Bumdes yang hadir di acara tersebut, ia diminta menceritakan awal Bumdes Megamendung Jaya berdiri hingga berhasil memiliki beberapa unit usaha seperti unit kesehatan, kafe kopi dan madu lebah.
“Pada acara Rapat Konvensi Standar Kompetensi Kerja Nasional Tenaga Pendamping Profesional yang dilaksanakan Senin hingg Rabu pekan depan, sebagai praktisi saya diminta menceritakan pembentukan dan operasional Bumdes Megamendung Jaya,” ungkap Yusup kepada wartawan, Kamis, (09/09/2021).
Alumni Universitas Ghunadarma ini menuturkan pada awal berdiri di Tahun 2020 lalu, karena lahir di masa pandemi Covid-19 maka unit usaha pertama Bumdes Megamendung Jaya ialah klinik kesehatan.
“Waktu awal lahir itu pas pandemi Covid-19, usaha apapun pasti banyak hambatannya. Saya pun punya ide untuk membuka klinik kesehatan yang juga melayani swab test PCR ataupun antigen. Ternyata usaha tersebut disambut baik masyarakat hingga Bumdes Megameng Jaya raih penghargaan desa patriot dari Gubernur Jawa Barat Rudwan Kamil,” tuturnya.
Sukes di klinik kesehatan, ayah satu orang putri ini tak lantas berpuas diri. Bersama puluhan pemuda Desa Megamendung, ia pun membuka usaha kafe kopi yaitu Rasio Kopi dan Puncak Kopi.
“Usaha kopi kami yang bekerjasama dengan pihak lain termasuk pengelola Wisma Bina Warga di Jalan Raya Puncak semakin lama, semakin ramai dikunjungi wisatawan yang sedang berkunjung ke Kawasan Puncak. Kopi-kopi yang kami sajikan rata-rata kopi asli Desa Megamendung,” sambung Yusup.
Karena Desa Megamendung kaya akan potensi alam lainnya seperti peternakan madu lebah dan alamnya yang indah, Bumdes Megamendung Jaya pun mulai ikut memasarkan produk para petani lebah madu.
“Selain madu lebahnya banyak dibeli masyarakat Jabodetabek hingga Pulau Sumatera dan Kalimantan, berkat usaha Lebah Madu lalu mengikuti lomba kreatif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Sadar Tani Muda, kami pun meraih penghargaan dari Kementerian tersebut. Dalam waktu dekat, kami juga akan membuka camping ground di Kampung Paseban, Desa Megamendung Bersama Pemerintah desa,BPD Dan Seluruh Masyarakat Desa Megamendung. Berkat usaha-usaha diatas, pemuda Desa Megamendung tak usah jauh-jauh mencari rezeki karena kini walaupun mereka tinggal di desa, penghasilannya tetap kota,Serta Bisnis Mendunia” paparnya.
Bumdes Megamendung Jaya Berterimakasih Khususnya Kepada Kepala Desa Megamendung Bapak Duduh Manduh,Serta Seluruh Masyarakat Desa Megamendung.. (Reza Zurifwan)