Petenis Teratas China Dipaksa Berhubungan Intim oleh Eks Wakil PM China, Pengakuannya Mengejutkan?

Jurnalis: Alberto Salim
KABARBARU, INTERNATIONAL – Eks petenis ternama China, Peng Shuai, mengaku pernah dipaksa berhubungan seksual oleh eks Wakil Perdana Menteri, Zhang Gaoli.te
Peng menyampaikan pengakuan mengejutkannya itu dalam unggahannya di akun media sosial China, Weibo. Ia mengatakan dia sempat menjalin hubungan dengan Zhang sepuluh tahun lalu.
Peng adalah pemain ganda nomor satu dunia pada tahun 2014. Ia merupakan petenis Tiongkok pertama yang mencapai peringkat teratas, setelah memenangkan gelar ganda di Wimbledon pada 2013 dan Prancis Terbuka pada 2014.
Menurut tangkapan layar akun Weibonya yang terverifikasi, Peng, mengatakan Zhang Gaoli, memaksanya melakukan hubungan badan meski akhirnya keduanya sempat memiliki hubungan kasih.
“Mengapa Anda harus kembali kepada saya, membawa saya ke rumah Anda memaksa saya berhubungan seksual dengan Anda?” tulis Peng di media sosialnya, Selasa ( 2/11) pukul 22.00 waktu setempat.
Ia lalu melanjutkan, “Ya saya tidak punya bukti dan tidak mungkin memiliki bukti.”
Dalam ceritanya, perempuan yang kini berusia 35 tahun itu tak bisa mendeskripsikan betapa menjijikan dirinya hingga mempertanyakan eksistensinya sebagai manusia.
“Saya tidak bisa menggambarkan betapa jijiknya saya, dan berapa kali saya bertanya pada diri sendiri apakah saya masih manusia? Saya merasa seperti mayat berjalan. Setiap hari saya bertanya, siapa saya yang sebenarnya?” ucap Peng.
Zhang dan Peng memulai hubungan saat ia bertugas di Tianjian antara tahun 2007-2012. Menurut Peng, Zhang pertama kali melakukan pemaksaan berhubungan badansetelah mengundangnya ke lapangan tenis bersama istrinya, sekitar 10 tahun lalu.
“Sore itu saya awalnya tidak setuju dan menangis sepanjang waktu,” tulis Peng.
Setelah makan malam bersama pasangan itu, Peng mengaku terus dibujuk Zhang untuk melakukan hubungan seks hingga pada akhirnya mengalah.
“Saya tidak pernah setuju sore itu, menangis sepanjang waktu,” katanya seperti dikutip New York Times.
“Saya panik dan takut, saya menyetujuinya dengan perasaan saya kepada Anda sejak tujuh tahun lalu,” lanjut Peng dalam unggahannya itu.
Peng mengaku dia terlibat hubungan di luar nikah. Namun dia juga merasa menderita menerima banyak penghinaan.
Minggu lalu dia mengaku bertengkar dengan Zhang dan menolak untuk bertemu dengannya.
Peng mengaku pertama kali berhubungan seks saat Zhang menjabat sebagai ketua Partai Komunis Tianjin, sebuah kota di tenggara Beijing.
Namun, Peng memutuskan kontak usai Zhang dipromosikan menjadi Komite Tetap Politbiro di Beijing.
Unggahan Peng itu kini sudah terhapus. Meski begitu, tangkapan layar unggahanPengdengan bahasa Mandarin telah tersebar luas di media sosial China bahkan Twitter.
Sampai saat ini,akun Weibo Peng yang terverifikasi masih ada. Namun nama Peng telah diblokir dari pencarian, termasuk komentar di unggahannya.
“Saya tahu untuk seseorang yang mulia, Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli, Anda mengatakan bahwa Anda tidak takut. Tetapi bahkan jika itu hanya saya, saya akan memberitahu Anda kebenaran tentang kami,” tulis Peng.
CNN tak bisa menghubungi Zhang. Pria 75 tahun itu adalah wakil perdana menteri China antara 2013-2018. Ia juga pernah menjadi sekretaris partai di provinsi timur laut Shandong. Dia bertugas di Komite Tetap Politbiro antara 2012-2017.
Di China posisi setinggi Zhang sulit didekati dan tertutup sehingga sulit dimintai komentar dalam kasus ini.
Pengakuan Peng membuat gerakan melawan pelecehan seksual yang digaungkan kaum perempuan #MeToo kembali menggema, apalagi kasus ini menyeret pejabat tinggi dari Partai Komunis.
“Kita harus menyadari betapa luar biasanya Peng Shuai untuk memilih bicara. Hanya sedikit orang yang berani melakukan itu karena bisa mengorbankan diri dan keluarga Anda,” kata kelompok feminis China terkemuka yang berbasis di New York, Lv Pin.
Skandal itu juga terjadi beberapa hari sebelum pertemuan penting para elit partai di Beijing.